HRW Imbau Bangladesh Biarkan Pengungsi Rohingya Bekerja di Luar Kamp

New York, MINA – Badan Pemantau HAM, Human Rights Watch (HRW) mengimbau pemerintah Bangladesh membiarkan pengungsi Rohingya di negara itu bisa mencari pekerjaan di luar kamp.

Dalam laporannya pada Senin (6/8), HRW mengatakan bahwa Bangladesh juga harus memastikan perawatan kesehatan dan pendidikan yang memadai bagi para pengungsi Muslim asal Myanmar itu.

Laporan setebal 68 halaman itu berjudul “Bangladesh Bukan Negara Saya: Nasib Pengungsi Rohingya dari Myanmar” yang disiapkan berdasarkan kunjungan pejabat HRW ke Cox’s Bazar bulan Mei lalu.

“Bangladesh telah secara sah mengumpulkan pujian internasional karena menerima 700.000 pengungsi Rohingya, meskipun mereka masih menghadapi kondisi yang sulit,” kata Bill Frelick, Direktur HRW dan penulis laporan itu, demikian Dhaka Tribune melaporkan.

Baca Juga:  Kanada Serukan Warganya Segera Tinggalkan Libanon

“Tanggung jawab atas krisis (Rohingya) ini terletak di Myanmar, meskipun beban dari arus besar ini sebagian besar jatuh di Bangladesh,” katanya dalam laporannya.

Menurutnya, kegagalan pemerintah Myanmar untuk mengambil tindakan mengatasi kekejaman baru-baru ini terhadap etnis Rohingya, atau diskriminasi dan penindasan selama puluhan tahun terhadap penduduk, adalah akar dari sulitnya pengungsi dapat kembali ke rumah mereka.

Lebih dari 700.000 warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak akhir Agustus tahun lalu setelah pasukan keamanan Myanmar melancarkan tindakan brutal terhadap kelompok etnis Rohingya.

Para pengungsi dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh pasukan Myanmar melakukan pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, pembakaran dan penjarahan terhadap Muslim Rohingya dan harta bendanya. (T/RI-1/P1)

Baca Juga:  Investigasi AS atas Kejahatan Perang di Gaza Masih Berlangsung

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf