London, MINA – Kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) internasional pada Jumat (25/1), meminta Arab Saudi mengizinkan penyelidik independen ke negara itu, untuk menyelidiki tuduhan baru tentang penyiksaan dan penyalahgunaan terhadap tiga aktivis HAM perempuan yang ditahan.
Seruan oleh Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) mengikuti permohonan serupa di bulan November dan Desember dari pengawas yang mengatakan, penyelidikan oleh Arab Saudi sendiri tidak memuaskan, demikian The New Arab melaporkan yang di kutip MINA.
Amnesty yang berbasis di London mengatakan, mereka telah memperoleh laporan baru tentang 10 aktivis HAM yang telah “disiksa, dilecehkan secara seksual dan mengalami bentuk-bentuk perlakuan sewenang-wenang lainnya” dalam tahanan.
Lembaga itu mengungkapkan, seorang aktivis perempuan telah dustai oleh interilogator dengan mengabarkan anggota keluarganya telah meninggal dunia. Selama sebulan aktivis tersebut mempercayai kabar bihing itu.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Dilaporkan pula, dua aktivis lainnya dipaksa saling mencium ketika interogator menyaksikannya.
“Kami sangat prihatin dengan kesejahteraan para aktivis ini, yang telah ditahan secara sewenang-wenang selama sekitar sembilan bulan hanya karena membela hak asasi manusia,” kata Lynn Maalouf dari Amnesty.
“Pihak berwenang Arab Saudi telah berulang kali membuktikan diri tidak bersedia untuk secara efektif melindungi tahanan dari penyiksaan, atau untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak terhadap klaim penyiksaan dalam tahanan,” katanya.
Amnesty menyerukan kepada Arab Saudi “untuk memberi badan pengawas independen akses langsung dan tak terbatas kepada para aktivis yang ditahan.”
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
HRW mengeluarkan permohonan serupa dalam pernyataan terpisah pada hari Jumat.
“Pihak berwenang Saudi harus segera mengizinkan pemantau internasional independen untuk memasuki Arab Saudi dan bertemu dengan tahanan, termasuk mereka yang diduga melakukan penyiksaan,” katanya.
“Investigasi internal Arab Saudi hanya memiliki sedikit peluang untuk mengetahui kebenaran perlakuan terhadap tahanan,” kata Michael Page dari HRW.
Pada bulan November, Arab Saudi mengecam dan menyebut “palsu” dan “tidak berdasar” laporan Amnesty dan HRW tersebut. (T/Gun/RI-1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza