Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HUBUNGAN DAGANG TURKI-ISRAEL TERUS BERKEMBANG

Widi Kusnadi - Selasa, 10 Februari 2015 - 22:22 WIB

Selasa, 10 Februari 2015 - 22:22 WIB

815 Views

Pelabuhan Turki (Foto PressTV)
Pelabuhan <a href=

Turki (Foto PressTV)" width="300" height="169" /> Pelabuhan Turki (Foto PressTV)

Ankara, 20 Rabiul Akhir 1436/10 Februari 2015 (MINA) – Sebuah data menunjukkan hubungan dagang antara Turki-Israel meningkat dalam beberapa tahun terakhir ditengah protes anti Israel yang di motori mantan Perdana menteri yang saat ini menjadi Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Data statistik yang dirilis Turkish Statistics Institute (TurkStat) menunjukkan perdagangan antara Turki-Israel mencapai  USD 5,6 miliar pada  2014. Hal itu menunjukkan peningkatan hampir 50 persen dari tahun 2009.

TurkStat juga menambahkan , Turki mengekspor lebih dari USD 2,9 miliar ke Israel pada tahun 2014, sementara impornya adalah USD 2,7 miliar pada tahun yang sama. Press TV melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Padahal, hubungan antara Turki-Israel sempat memburuk setelah rezim Tel Aviv membunuh sembilan aktivis pro-Palestina asal Turki pada armada Mavi Marmara menuju Gaza pada 2010 lalu. Ankara menentang keras sementara Israel kemudian meminta maaf atas insiden tersebut.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

Sejak perang Israel-Gaza 2014 lalu dengan korban lebih dari 2.140 warga Palestina, para pejabat Turki mendesak pemerintah Ankara untuk mempertimbangkan kembali hubungan dagang dengan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Gaza, akan tetapi permintaan tersebut diabaikan.

Anggota Partai Rakyat Republik (CHP), Faruk Logoglu mengkritik pemerintah karena kebijakannya untuk Israel dan Barat. Menurutnya,  partai pendukung Erdogan itu selalu membenarkan tindakan Israel, Amerika Serikat serta Uni Eropa.

Hubungan IsraelTurki terbentuk pada Maret 1949 ketika Turki mengakui negara Israel. Sejak itu, Israel menjadi pemasok utama senjata ke Turki. Kerjasama militer, strategis, dan diplomatik antara Turki dan Israel menjadi prioritas utama pemerintah kedua Negara.

Hubungan tersebut menegang sejak Konflik Israel-Gaza 2008-2009 dan kasus Mavi Marmara yang menewaskan sembilan warga negara Turki 2010 lalu.

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

Padan September 2011, Turki mengusir duta besar Israel setelah Israel menolak meminta maaf atas tewasnya sembilan aktivis Turki dalam kasus itu. (T/SH/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

 

Rekomendasi untuk Anda