Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan Lebat Landa Gaza, Tenda Pengungsi Hingga Rumah Sakit Kebanjiran

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Seorang anak Palestina di Jalur Gaza membersih genangan lumpur akibat hujan lebat yang melanda, Sabtu, 15 November 2025. (Foto: QNN)

Gaza, MINA – Hujan lebat melanda Jalur Gaza pada Jumat (14/11), menimbulkan banjir yang merendam area pengungsian warga hingga rumah sakit utama.

Mahmoud Basal, Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza pada Jumat mengatakan, para pejabat di Gaza telah menerima banyak permohonan bantuan dari warga, “tetapi sumber dayanya tidak ada.” “Seluruh pusat penampungan mengalami kenaikan ketinggian air hingga lebih dari 10 sentimeter (3,94 inci). Kasur basah kuyup, selimut basah kuyup, dan tidak ada pilihan tersisa, karena semua pilihan telah dihancurkan oleh Israel,” ujarnya.

Petugas Komunikasi Medical Aid for Palestinians (MAP) di Gaza, Mai Elawwda, menggambarkan hari Jumat sebagai “salah satu hari tersulit di Gaza sejak gencatan senjata.”

“Pagi-pagi sekali, hujan deras membanjiri tenda-tenda keluarga pengungsi, beserta beberapa barang yang masih mereka miliki. Sebagian besar keluarga ini bertahan hidup di tenda-tenda usang yang telah menemani mereka selama dua tahun serangan Israel tanpa henti dan pengungsian paksa. Tenda-tenda yang lapuk di bawah terik matahari kini runtuh dengan tanda-tanda pertama musim dingin,” kata Elawwda dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Menakjubkan, Gen Z Gaza Melawan Genosida dengan Prestasi

Video menunjukkan dua rumah sakit utama di Kota Gaza terendam air hujan.

“Malam itu adalah salah satu malam terdingin, dengan hujan lebat dan angin kencang. Sungguh tak tertahankan. Di mana dunia yang buta ini bisa melihat dan menolong kami?” ujar Mariam Abu Asr kepada Quds News Network (QNN) dari tendanya yang bobrok di lingkungan Sheikh Redwan di pusat Kota Gaza.

“Selama dua hari dua malam berturut-turut, kami terbangun karena hujan yang membanjiri tenda kami. Anak-anak saya menggigil kedinginan. Kami tidak punya pakaian, dan selimut pun tidak cukup,” katanya.

“Saya memeluk bayi saya yang berusia satu tahun sepanjang malam agar ia tetap hangat. Kami berbagi satu selimut. Kami berdua gemetar, dan saya menangis kesakitan,” kata Nadeen Saeed, seorang ibu Palestina. []

Baca Juga: Gaza Mulai Masuki Musim Dingin

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda