Jakarta, MINA -Menyambut tahun baru Islam 1444 H, Inisiatif Ekonomi Masjid (I-Emas) menggelar Musyawarah Nasional Ekonomi Masjid (Munas Emas) “Ekonomi Masjid untuk Indonesia Maju” 2022, di Aula Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (31/7).
Acara ini dihadiri oleh Imam Masjid Istiqlal Nasarudin Umar, Dewan Pembina I-Emas TGB Muhammad Zainul Majdi, Ketua Pembina Yayasan Al Azhar Jimly Asshiddiqie, Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Bogor, Murniati Mukhlisin, Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi Daud Poliradja dan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta Tito Maulana.
Chairman Inisiatif Ekonomi Masjid Arief Rosyid Hasan mengatakan, I-EMAS memanfaatkan momen tahun baru Islam untuk merekatkan persatuan Umat Islam dalam upaya membangkitkan ekonomi Islam berbasis masjid.
“Mudah-mudahan ini jadi langkah baru di tahun baru Islam, agar kita bisa mendorong ekonomi masjid ini sekuat-kuatnya,” ujar Arief.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Dewan Pembina I-Emas TGB Muhammad Zainul Majdi dalam sambutannya mengatakan tentang pentingnya penyelenggaran inisiatif masjid, agar menjadikan masjid memiliki kontribusi nyata bagi Indonesia.
“Kenapa inisiatif ini perlu dilakukan, karena bukan suatu kebetulan Indonesia sebagai umat Islam terbesar di dunia hingga hari ini, bukan kebetulan Allah karuniakan Indonesia masjid paling banyak di seluruh dunia, bukan kebetulan juga Allah karuniakan Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dari negara lain, bukan kebetulan juga kelas menengah dari umat Islam di Indonesia pertumbuhannya yang paling tinggi. maka ini (Inisiatif Emas) menjadi titik awal bagaimana menjalin semua karunia Allah ini,” ujar TGB.
“Dari masjid maka diharapkan ada kontribusi nyata untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Munas EMAS adalah ruang yang mempertemukan organisasi dan komunitas keumatan untuk bertukar gagasan dan melakukan gerakan kongkrit mewujudkan kesejahteraan umat.
Masjid sebagai simpul sosial sekaligus pusat aktivitas spiritual menjadi instrumen penting dalam agenda kebangkitan ekonomi umat. Kehadirannya di tengah masyarakat serta tersebar di berbagai wilayah membuat agenda ini lebih sistematis dan efisien.
Inisiatif ini mendorong terciptanya kemandirian ekonomi berbasis masjid. Melalui masjid, akan lebih banyak umat Islam yang terlibat aktif. Sehingga dapat membangun nilai-nilai kolektif yang solid. Ada empat aspek penting yang menjadi fokus pembahasan, Sustainability, Digital, Pembiayaan Syariah dan Kesehatan. (L/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar