Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LEMBAGA KEUANGAN MALAYSIA LUNCURKAN PRODUK SYARIAH BARU

Fauziah Al Hakim - Ahad, 12 Oktober 2014 - 06:54 WIB

Ahad, 12 Oktober 2014 - 06:54 WIB

862 Views ㅤ

Keuangan Malaysia
www.thesundaily.my
www.thesundaily.my

www.thesundaily.my

Kuala Lumpur, 18 Dzulhijjah 1435/12 Oktober 2014 (MINA) – Peluncuran produk pembiayaan Syariah dari Lembaga Keuangan dan Investasi Malaysia (IAP) mendapat sambutan hangat para pelaku industri keuangan Islam di negara itu.

IAP menargetkan investor dari lembaga dan individu berpenghasilan tinggi agar dapat berinvestasi di pasar keuangan Islam Malaysia dengan dana awal RM150 juta (sekitar 450 miliar rupiah). Bernama melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Ketua Pemantau Keuangan Syariah Malaysia (RAM), Zakariya Othman mengatakan, sebenarnya banyak lembaga maupun individu yang tertarik berinvestasi di lembaga keuangan syariah di Malaysia. Hal itu karena respon masyarakat terhadap produk-produk keuangan syariah sangat tinggi.

“Pada umumnya, usaha kecil menengah (UKM) di Malaysia belum banyak digarap oleh bank, padahal mereka sangat banyak. Jika ini digarap oleh lembaga keuangan syariah, tentu hal itu memiliki prospek bagus,” kata Zakariya Othman.

Baca Juga: Banjir Besar di China Barat Daya, 80.000 Orang Mengungsi

Zakariya juga mengatakan, untuk UKM di Malaysia, negara membebaskan mereka dari pajak pengahasilan untuk tiga tahun pertama. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat membuka usaha sendiri, disamping bekerja di tempat lain.

“Bersa Efek Malaysia (MGS) dan ETBS berusaha menyediakan akses mudah untuk semua investor di pasar obligasi atau sukuk,” ujar Zakariya

Sementara itu, Direktur utama Maybank, Muzaffar Hisham mengatakan, IAP secara khusus baik untuk lembaga perbankan karena merupakan salah satu lembaga syariah di bawah Jasa Keuangan Islam Malaysia(APPI).

IAP akan bergerak di sektor industri, mendorong inovasi dan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan pemangku kepentingan.,” kata Muzaffar(T/P006/P007/R03)

Baca Juga: UNODC: 27.000 Warga Afghanistan Terlibat Penggunaan Narkoba

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Bereaksi atas Serangan AS ke Iran

Rekomendasi untuk Anda