Jakarta, MINA – Islamic Book Fair (IBF) ke-19 bertema “Literasi Islam Cahaya untuk Negeri” yang diselenggarakan sejak 26 Februari resmi ditutup oleh Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jakarta Hikmat Kurnia, Ahad (1/3) malam.
“Bersyukur kepada Allah Ta’ala, dengan mengucapkan Alhamdulillah IBF 2020 malam ini kita tutup dengan takbir. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar,” kata Ketua IKAPI Jakarta saat menutup IBF 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Menurutnya, acara ini merupakan sebuah ajang pesta umat Islam seluruh Indonesia, sebagai tempat berkumpulnya penulis dan pembaca, juga sebagai tempat pergerakan dakwah dalam meningkatkan literasi Islam.
“Alhamdulillah kita telah melewati IBF yang ke 19 semoga ke depannya semakin ramai dan jaya serta membuat pengunjung semakin nyaman,” ujar Hikmat.
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
Sementara itu Ketua IBF 2020 Syahruddin El Fikri mengatakan, pengunjung yang hadir dari hari pertama hingga penutupan ini di atas 70.000 pengunjung.
“Terimakasih kepada seluruh pengunjung IBF 2020 yang sampai hari ini, sampai hari penutupan ini hadir ke sini, berjumlah puluhan ribu,” kata Syahruddin.
Adapun untuk total transaksi yang dilaporkan, Syahruddin mengatakan, tercapai 50 persen dari angka yang ditargetkan.
“Berbagai cerita dari pengujung yang telah mempertemukan mereka dari berbagai daerah, guna menyambung silaturahim dengan bertemu kerabat, teman,dan keluarga, untuk berkumpul di acara Islamic Book Fair. Mayoritas pengunjung dari beberapa pesantren seluruh Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda
Ia menginformasikan, IBF tahun 2021 akan digelar pada 5-11 April, sepekan sebelum tibanya bulan Ramadhan.
Seorang pengunjung IBF, Rio Muhammad atau Yoyo (44) berasal dari Jakarta, memberikan tanggapan terkait acara ini.
“Islamic Book Fair ini bagus, kegiatannya positif, karena sebagai sarana dakwah juga melalui buku-buku melakukan syiar tentang Islam. Datang ke IBF di hari terakhir, karena ingin bertemu dengan Ustadz Abdul Somad (UAS), sambil mencari penerbit-penerbit Al Qur’an,” ujar Yoyo kepada wartawan MINA di sela penutupan acara.
Harapan Yoyo, semoga ada IBF untuk tahun selanjutnya.
Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Tentara Zionis Kencingi Al-Qur’an
Kesan-kesannya adalah IBF ini kebanyakan dihadiri oleh anak remaja dan dewasa usia di bawah 50 tahun.
“Harga tiket lebih mahal dibandingkan tahun sebelumnya,” .
Ia mengusulkan karena antusias masyarakat yang besar, seharusnya kapasitas tempat sholat dan tempat duduk lebih diluaskan dan lebih banyak lagi. (L/SSH/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren