Ibu Negara Turki Terima Penghargaan Layanan Kemanusiaan

Ankara, MINA – Ibu Negara Emine Erdogan akan menerima penghargaan (Humanitarian Service) dari Forum Donor Global di London pada Selasa (11/9).

Forum ini diselenggarakan oleh Kongres Dunia Muslim Filantropis di Chicago dan untuk pertama kalinya digelar di Istanbul pada tahun 2008.

Penghargaan Pelayanan Kemanusiaan ini mengakui bahwa Emine adalah pelopor kampanye pemberi bantuan untuk  minoritas Muslim, terutama di  , demikin Anadolu Agency (AA) melaporkan.

Emine Erdogan pertama kalinya pergi ke Myanmar pada tahun 2012 meski itu mengancam hidupnya. Dia berhasil menarik perhatian masyarakat internasional untuk peduli terhadap nasib pengungsi Rohingya.

Beberapa kontribusinya di antaranya mengunjungi dan memberi bantuan di kamp pengungsi di Bangladesh bagian tenggara tempat Muslim Rohingya berlindung setelah melarikan diri dari Provinsi Rakhine, Myanmar, sejak 7 september tahun lalu.

Istri Presiden Turki itu juga menulis artikel untuk CNN International mengenai isu Rohingya pada September tahun lalu dengan judul “Dunia tidak dapat mengabaikan penderitaan Muslim Rohingya”, menyoroti masalah ini di hadapan khalayak internasional.

Selain itu, Ibu Negara itu menguraikan upaya pemerintah Turki terkait dengan pengungsi dan bantuan kemanusiaan dengan tema “Solidaritas dengan Pengungsi: Pendekatan Kemanusiaan ke Mediterania, Afrika dan Myanmar” yang diselenggarakan oleh Misi Permanen Turki untuk PBB di New York.

Banyak pekerjaan filantropis yang beliau lakukan di Turki seperti di bidang pendidikan dan kesehatan, dan juga telah berupaya untuk membantu komunitas difabel serta mengambil beberapa kebijakan inisiatif untuk pengungsi.

Tak hanya Rohingya, dia juga menunjukkan kepedulian kemanusiaan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dengan menyelenggarakan pertemuan puncak internasional di Istanbul dengan judul “Perempuan untuk Perdamaian di Palestina” di mana banyak pasangan pemimpin diundang untuk menyerukan diakhirinya serangan di Gaza.

Forum Donor Global ke-8 akan digelar di London pada tanggal 10 September hingga 12 September yang akan membahas topik-topik seperti martabat manusia, perlawanan terhadap radikalisasi, solidaritas sosial, dan donasi berbasis agama akan dibahas di lokasi seperti Museum Inggris, Mansion House dan House of Lords. (T/Sj/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)