Kota Laut Hitam, 30 Jumadil Awwal 1438/28 Februari 2017 (MINA) – Ibu-ibu muslim di kota Samsun, Turki, di daerah Laut Hitam, menggunakan waktu senggang untuk membuat barang-barang keperluan ibadah dan makanan, buat dijual, dalam ikhtiar mengumpulkan dana untuk penyelesaian tahap akhir sebuah masjid di sana dan melaksanakan kelas Al Quran.
Sabah News yang dikutip MINA, melaporkan, Rabu, masjid di lingkungan pemukiman Karşıyaka itu, mulai dibangun tahun 2010 dan dibuka untuk ibadah di 2015. meskipun belum selesai seluruhnya.
Melihat keadaan ini, sebanyak 15 ibu-ibu rumahtangga bersama-sama membuat dan menjual produk untuk menyelesaikan pembangunan masjid dan membantu kelas Al-Quran ujntuk anak-anak di sana.
Di lantai atas masjid, para wanita selama empat hari dalam sepekan membuat produk seperti yufka, börek, baklava, kue, selai, acar, dan permen lain dan kemudian menjualnya di pasar lingkungan itu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Salah seorang di antara mereka, Rahime Karaman, mengatakan bahwa kelompoknya telah mencoba untuk berkontribusi. “Daripada menunggu untuk semuanya datang dari negara, kami wanita telah bergabung untuk inisiatif ini. Tujuannya adalah demi agama kami,” katanya.
Tuğba Karaman menjelaskan bahwa daripada duduk menganggur di rumah, para wanita ingin melakukan sesuatu untuk mengekspresikan persatuan dan kebersamaan mereka, “Kami ingin melakukan sesuatu yang berguna bagi agama, bagi masyarakat kita, jadi kami datang dengan inisiatif ini,” katanya.
Untuk kegiatan seperti ini, ia mengatakan bahwa dukungan terbesar datang dari suami mereka.
“Setelah kami menjual produk yang kami buat, kami sumbangkan pada masjid dan kelas Al Quran sedangkan sebagian lagi untuk membeli bahan membuat produk baru guna dijual kembali, jadi modal bergulir” tambahnya.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mehmet Hızıroğlu, Wakil Presiden Hotel Association yang tinggal di daerah kawasan masjid itu, mengatakan penghargaannya. “Kami meletakkan dasar-dasar dari masjid kami enam tahun yang lalu,” katanya.
“Dengan dukungan dari mufti kami, kami membuka masjid untuk ibadah dan instated kursus Quran, tapi kami memiliki kekurangan dana,” katanya.
Ia melanjutkan, “Telah banyak yang dilakukan melalui ikhtiar ibu-ibu. Selanjutnya kami berharap dapat mengadakan sistem pencahayaan dan tentu saja memerlukan lebih banyak Quran. Dukungan terbesar dalam pendanaan berasal dari perempuan dari lingkungan kami. Ini adalah membesarkan hati, perempuan kami memiliki inisiatif tersebut dan mampu mendukung kami.” (T/R13/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)