Jakarta, MINA – Chairman ICEP (International Community for EFT Practitioner) Eddy Iskandar mengatakan, dengan melakukan terapi EFT (Emotional Freedom Techniques) dapat membantu menjaga kekebalan dan daya tahan tubuh dari serangan virus corona.
“EFT merupakan akupuntur yang disederhanakan melalui pikiran dan tubuh dengan melakukan beberapa titik tekan di bagian tubuh,” katanya dalam pertemuan pers dengan tema “Covid-19 Waspada Dan Jangan Panik”, yang diselenggarakan di Euro Management, Menteng Jakarta Pusat, Jum’at (6/3).
“Tubuh kita itu suda dokter bagi kita, ketika dalam kondisi yang tidak harus ke Rumah Sakit di saat wabah virus menyerang, kita bisa melakukan EFT dengan sendiri,” kata Eddy.
“Dengan melakukan EFT, insyaAllah dapat membantu menetralkan energi negatif dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” tambahnya.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Eddy menjelaskan, walaupun dikatakan virus corona belum ada obatnya, paling penting adalah jangan cemas, takut ataupun panik. Sebab hal itu dapat membuat imunitas tubuh menurun, melemahkan sistem hormon dan daya tahan tubuh yang memungkinkan penyakit mudah untuk menyerang. .
Eddy Iskandar menjelaskan tips sederhana untuk memperkuat imunitas dengan EFT, agar daya tahan tubuh tetap kuat saat menghadapi wabah virus corona.
“Ketuk sebanyak tujuh atau delapan kali secara sekuen, dimulai dari titik dibawah mata, kedua tulang belikat, berakhir di titik bawah dada, dengan mengatakan, saya memilih untuk tetap tenang dan percaya bahwa sistem imun tubuh saya kuat menghadapi aneka penyakit, termasuk virus corona,” kata Eddy.
Selanjutnya, lakukan berulang kali sampai tubuh dan pikiran merasa nyaman.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Selain itu, menjaga pola makan, pola hidup serta pola pikir harus selalu dijaga dengan baik dan teratur. Selalu bersikap optimis bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya. (L/SRT/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi