Jakarta, MINA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) sesuai aspirasi dan gembira tanpa takut dengan tekanan oleh pihak manapun, serta bukan karena terprovokasi.
“Harus dihindari dan menghindari provokasi bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA),” katanya di Jakarta pada Selasa (26/6).
Pada Rabu 27 Juni 2018, sebanyak 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota di Indonesia akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Pilkada serentak 2018 merupakan tahapan kedua setelah penyelenggaraan sebelumnya tahun lalu.
Menyikapi hal tersebut, ia mengatakan, pilkada serentak hanyalah alat dalam sistem negara yang menganut demokrasi, jangan sampai memecah belah kerukunan hidup warga negara dan persatuan bangsa.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
“Pilkada hanya alat demokrasi yang tak seharusnya justru menjadi alat pemecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia,” ucapnya.
Jimly juga menyinggung mengenai peran aparatur penyelenggara pilkada dan penegak hukum yang harus bekerja profesional dan adil guna melayani masyarakat menggunakan hak pilih.
Ia meminta kepada kalangan masyarakat, dapat mewujudkan pilkada yang jujur, adil dan transparan dengan ikut aktif mengawasi segala bentuk kecurangan terjadi.
Adapun terkait maraknya penggunaan media sosial terkait isu pilkada, ia mengimbau, dapat digunakan secara bijaksana oleh semua kalangan masyarakat.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Perlu dicek kebenaran informasinya secara pasti sebelum melakukan penyebaran kabarnya,” ujarnya.
Jimly berharap, pilkada serentak ini dapat terlaksana secara sukses dan memperoleh pemimpin daerah yang amanah serta komitmen juga konsisten untuk membangun Indonesia lebih baik ke depannya. (R/R10/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online