Gaza, MINA – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Sabtu (29/8) memperingatkan, sistem perawatan kesehatan di Jalur Gaza yang diblokade tidak akan dapat menangani pandemi virus corona.
Direktur ICRC Gaza, Ignacio Casares Garcia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sistem perawatan kesehatan di Gaza tidak akan dapat menangani lebih dari beberapa lusin pasien virus corona, demikian dikutip dari MEMO.
Ia menambahkan bahwa perawatan pasien COVID-19 membutuhkan peralatan medis, laboratorium, dan persediaan khusus obat-obatan yang tidak tersedia cukup di rumah sakit dan pusat kesehatan di Gaza.
“Penduduk Gaza berada di bawah tekanan yang parah. Orang-orang stres. Tidak hanya mereka (harus) mengatasi listrik yang hanya empat jam sehari, kekhawatiran mereka atas virus tersebut telah sangat memperparah dan mereka sekarang dikunci (lockdown),” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Gaza telah berhasil mencegah penularan virus melalui komunitas, melalui rezim karantina ketat yang tampaknya bekerja dengan baik sampai pekan ini. Itu berubah pada hari Senin (24/8), dengan pengumuman kasus yang dikonfirmasi di luar pusat karantina,” tambah pernyataan itu.
Pernyataan itu juga menegaskan dukungan tak tergoyahkan ICRC kepada penduduk Jalur Gaza dalam menghadapi virus corona, menekankan perlunya semua kemungkinan bantuan internasional untuk menghadapi krisis.
ICRC mendesak warga Jalur Gaza untuk secara ketat mematuhi langkah preventif yang diambil untuk menghentikan merebaknya virus corona. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka