Beirut, MINA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyetujui rencana operasi untuk serangan di Lebanon ketika utusan AS, Amos Hochstein memberikan pengarahan kepada Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam pembicaraannya di Beirut. Hochstein adalah seorang mantan tentara di Korps Lapis Baja Israel.
Dikutip dari MIddle East Monitor (MEMO), rencana untuk menyerang negara tetangga Israel di utara itu menyusul publikasi pada hari Selasa oleh milisi Hizbullah tentang apa yang mereka katakan sebagai dari kiriman foto-foto pengintaian udara di Israel bagian utara.
Fakta bahwa pesawat tak berawak gerakan tersebut dapat beroperasi tanpa terdeteksi oleh Israel, telah membuat warga Israel khawatir. Kementerian Luar Negeri di Tel Aviv mengatakan jika pemerintah hampir mengambil keputusan untuk mengubah aturan main dengan Hizbullah.
Komandan Komando Utara tentara penjajah, Ori Gordin, dan kepala Divisi Operasi, Oded Basyuk, tampaknya menyetujui rencana dalam kerangka persiapan untuk melanjutkan perang melawan Hizbullah” selama penilaian bersama terhadap situasi.
Baca Juga: 40.000 Jamaah Hadiri Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa
“Rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui, dan keputusan telah diambil untuk mempercepat kesiapan pasukan di lapangan,” katanya.
“Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah membual, dia memotret pelabuhan Haifa, yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan internasional besar dari Cina dan India, dan mengancam akan merusaknya,” tambah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.
“Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan dihancurkan, dan Lebanon akan dihajar habis-habisan,” tambahnya. (ara)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Gaza Capai 43.764 Jiwa, 103.490 Luka