Jakarta, 19 Jumadil Awwal 1436/10 Maret 2015 (MINA) – Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Lucya Andam Dewi mengatakan, literasi Indonesia siap memasuki pasar internasional dalam kesempatan Indonesia tampil sebagai tamu kehormatan di Pameran Buku Internasional Frankfurt di Jerman tahun ini.
Lucya menyatakan, momen ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menampilkan buku karya sendiri, menunjukkan kebangkitan literasi Indonesia dan sosial budayanya di sana.
“Indonesia akan menampilkan beberapa karya dan budaya nantinya di sana,” Ujar Lucya yang juga bagian tim kebukuan di Jerman nantinya saat di temui Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (10/9).
Lucya mengatakan, sebagian tim sudah berangkat ke Jerman untuk menampilkan beberapa pameran yang diselenggarakan sebelum acara puncak Oktober nanti.
Baca Juga: Sayembara Tilawah Al-Qur’an Bagi Santri Al-Fatah, Kesempatan Jadi Qori Internasional
Dalam pelaksanaan sebagai tamu kehormatan, Indonesia di antaranya dibagi beberapa komite, seperti komite buku, komite pertunjukan, komite desain, dan komite pameran.
“Saya sendiri kebetulan di bagian buku dan penerjemahannya, saat ini buku yang kita urus dalam proses penerjemahan oleh editor dan yang nanti akan kita tampilkan go internasional,” tuturnya.
Selanjutnya Lucya mengatakan, sebagai tamu kehormatan di pameran FBF, Indonesia akan mendapatkan tempat yang luas dan porsi yang besar dalam Pameran buku yang telah berlangsung sejak 500 tahun lalu itu.
Mewakili Indonesia, Lucya melanjutkan, IKAPI akan menampilkan kekayaan literasi Indonesia dan sosial budayanya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini, Hujan Sepanjang Hari
Pameran Buku Terbesar Dunia
Frankfurt Book Fair (FBF) merupakan arena transaksi buku terbesar dan paling bergengsi di dunia, bahkan melebihi London Book Fair dan Book Expo America dalam hal ukuran dan signifikansinya secara komersial.
FBF dianggap sebagai pameran buku paling penting dalam hal transaksi dan perdagangan internasional terkait hak cipta dan lisensi.
Wacana tentang Indonesia sebagai tamu kehormatan FBF pada 14 – 18 Oktober 2015 mendatang terealisasi melalui penandatangan MoU antara Pemerintah Indonesia dan pihak manajemen Frankfurt Book Fair pada tahun 2013 lalu.
Baca Juga: Banjir Tanjabtim Jambi, Akses Jalan Terputus
FBF dianggap sebagai pameran buku paling penting dalam hal transaksi dan perdagangan internasional terkait hak cipta dan lisensi.
Biasanya diselenggarakan pada pertengahan Oktober di area Frankfurt Trade Fair di Frankfurt am Main, Jerman. Tiga hari pertama pameran tersebut eksklusif diperuntukkan bagi pengunjung yang hendak berbisnis, sementara dua hari terakhir diperuntukkan bagi pengunjung umum.
Pameran FBF menjaring hampir 300 ribu pengunjung dan menghadirkan lebih dari 400 ribu buku. Pameran selama lima hari itu, lebih dari 7.000 peserta dari lebih dari 100 negara ambil bagian untuk mendapatkan informasi tentang pasar penerbitan, membentuk jaringan kerja, dan berbisnis.
Penerbit, agen, penjual buku, pustakawan, akademisi, ilustrator, penyedia layanan, produser film, penerjemah, pencetak, profesional dan asosiasi perdagangan, lembaga, seniman, penulis, kolektor benda kuno, penyedia software dan multimedia, semua ambil bagian dalam program dan iklim bisnis di FBF.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis di Jambi Mulai 17 Februari
Sejak tahun 1976, FBF menyelenggarakan program tamu kehormatan (Guest of Honour [GoH], juga dikenal sebagai Country of Honour), di mana industri penerbitan suatu negara diangkat dengan fokus utama negara tersebut.
Bagi Indonesia, ini merupakan kesempatan besar untuk membuat industri dalam negeri, tak hanya industri penerbitan dan percetakan, tapi industri kreatif lainnya semisal kerajinan dan barang seni, kuliner, multimedia, juga industri tradisional berbasis budaya lebih go international.(L/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Israel dan AS Duo Imperialis di Era Modern, Harus Dilawan