Jakarta, MINA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya sehingga mampu menembus pasar global.
Dalam mendorong para pelaku IKM, Kemenperin tahun 2018 bekerja sama dengan PT Anugerah Tangkas Transportindo sebagai Alibaba Authorized Partner di Indonesia, untuk memfasilitasi pelaku IKM.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih memaparkan, dalam perjanjian kerja sama tersebut, 10 pelaku IKM nasional difasilitasi menjadi Gold Member dalam marketplace Alibaba.com.
Para pelaku IKM mendapatkan pelatihan, antara lain mengenai cara menghadapi calon pembeli dari luar negeri, serta trik-trik untuk mengoptimalkan hasil pencairan produk mereka di dalam situs e-commerce Alibaba.com.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Bulan Agustus 2019, program tersebut telah menunjukkan hasilnya, dengan diterimanya order perdana dari Amerika Serikat senilai lebih dari USD20.000 untuk salah satu pelaku IKM yang mengikuti kegiatan tersebut, yakni UD Surya Abadi Furniture yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah,” kata Gati di Jakarta, Sabtu (10/8)
Menurut dia, pihaknya juga telah menjalankan beberapa program strategis lainnya untuk mendongkrak produktivitas dan daya saing pelaku IKM nasional, di antaranya melalui kegiatan revitalisasi sentra IKM, pengembangan produk IKM, serta restrukturisasi mesin dan peralatan.
“Melalui kegiatan-kegiatan ini, diharapkan produktivitas, kualitas, dan daya saing produk-produk pelaku IKM meningkat, bahkan bisa menembus dan memperluas akses ke pasar ekspor,” tegasnya.
Mengenai keberhasilan perusahaannya dalam mendapatkan pembeli baru dari AS tersebut, Rining Nurfarida selaku pemilik menyampaikan kegembiraannya, karena produknya bisa diterima oleh konsumen luar negeri.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Kami sangat senang dapat diikutkan dalam program fasilitasi pelaku IKM di dalam e-Commerce global ini. Itu juga menunjukkan, produk kami cukup kompetitif di pasar ekspor,” ujarnya.
Kemenperin mencatat, sepanjang Januari-Juni 2019, pengapalan produk manufaktur nasional mampu menembus hingga USD60,14 miliar. Nilai ini berkontribusi sebesar 74,88 persen dari capaian ekspor nasional yang menyentuh angka USD80,32 miliar di semester pertama tahun ini.
Adapun tiga sektor terbesar dalam menyokong nilai ekspor nasional pada semester I-2019, yaitu industri makanan sebesar USD12,36 miliar, kemudian industri logam dasar USD8,14 miliar, serta disusul industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD6,37 miliar. (R/R10/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon