Jakarta, MINA – Ilham Habibie, Wakil Ketua KADIN Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek mengatakan, paling tidak ada empat komponen penting agar sebuah negara bisa menjadi maju secara ekonomi berdasarkan inovasi.
“Pertama, negara harus berinvestasi untuk Human Capital. Kedua negara juga harus berinvestasi di bidang IPTEK. Ketiga, negara harus membina dan mendukung inovasi serta kewirausahaan dan yang keempat negara harus memperhatikan kemiskinan,” kata Ilham saat menyampaikan pidatonya dalam Business Innovation Gathering 2019 di Jakarta, Kamis (19/12).
Dalam kesempatan tersebut, putra presiden ketiga RI itu menekankan inovasi dan kewirausahaan adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Menurutnya ketika seseorang mempunyai inovasi haruslah dapat berguna bagi masyarakat dan bersifat berkelanjutan, sehingga nantinya dapat bernilai ekonomi.
Menurutnya, Indonesia masih terbelenggu dengan “jebakan syetan” atau tergantung dan tergoda dengan sumber daya alam yang dimiliki, sehingga menyebabkan kurangnya inovasi dalam mengembangkan ekonomi negara.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Ia mencontohkan, Negara Korea, dulu tahun 50an adalah negara miskin seperti Indonesia, namun dengan inovasi-inovasinya sekarang Korea menjelma menjadi negara maju dengan produk-produk industri besar yang mendunia, seperti produk handphone, televisi dan lainya.
Untuk itu, ia mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan individu maupun kelompok yang berkiprah di bidang riset dan teknologi dalam menemukan serta mengembangkan inovasi untuk kemajuan ekonomi bangsa.
Sementara itu, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, inovasi di Indonesia belum berkembang besar dikarenakan beberapa faktor, selain ketergantungan terhadap kekayaan sumber daya alam juga karena anggaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) inovasi masih kecil dibandingkan dengan negara-negara seperti Thailand dan Korea.
“Anggaran R&D sebesar 0,3 persen dari PDB, dari Jumlah tersebut sumbangan dari dunia usaha baru 10 persen dan sebagian besar berasal dari pemerintah,” jelasnya.
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Untuk itulah, pemerintah akan memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara dunia usaha dan peneliti dan pengembang inovasi dari lembaga maupun perguruan tinggi. Harapannya, hasil penelitiannya nanti bisa mengarah ke inovasi yang dibutuhkan masyarakat dan diterima pasar.
Business Inovation Gathering 2019 merupakan inisiasi dari Menristek yang salah satu tujuannya untuk mensinergikan antara akademisi, bisnis, pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan inovasi. (L/Sj/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo