Cileungsi, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur dalam acara Pengajian Kebangsaan ke-2 yang diselenggarakan oleh Yayasan Wakaf Al Balad pada Sabtu (7/11) menegaskan, Islam tidak anti NKRI.
“Pernyataan bahwa Islam anti NKRI tidak benar karena umat Islam justru memiliki peranan yang besar dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI. Untuk itu, umat Islam saat ini juga memiliki tanggung jawab besar menyatukan bangsa Indonesia,” katanya.
Imaam Yakhsyallah dalam kesempatan itu juga menegaskan, umat Islam harus menjadi pahlawan. Pahlawan adalah orang yang ketika wafat meninggalkan buah atau hasil.
Imaam Yakhsyallah mengambil contoh para syuhada perang Uhud. Meski saat itu umat Islam kalah, namun perang Uhud akhirnya mengajarkan bahwa ketaatan kepada Nabi Muhammad adalah kunci kemenangan sehingga setelah perang Uhud umat Islam tidak lagi mengalami kekalahan dalam perang.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Tolak Gelar Doktor Bahlil
Menurut imaam ada lima syarat untuk menjadi pahlawan. Pertama, Ikhlas. Artinya setiap langkah yang diambil harus didasari oleh rasa ikhlas karena Allah.
“Kedua, terus berjuang. Kita tidak boleh berhenti berjuang. Indonesia bisa merdeka bukan hasil berpangku tangan tapi karena perjuangan para pahlawan,” katanya.
“Ketiga, berkorban. Para pahlawan Indonesia mengorbankan hidup, fasilitas dan hartanya bahkan keluarganya untuk kemerdekaan bangsa ini,” ujar Imaam Yakhsyallah.
Keempat, mendahulukan orang lain. Menurutnya pahlawan tidak akan pernah mendahulukan atau memikirkan dirinya sendiri di atas kepentingan orang lain.
Baca Juga: Pelatih Timnas Arab Saudi Puji Suporter Indonesia
“Kelima, harus terus semangat. Seorang Muslim tidak boleh berputus asa karena itu sifat orang kafir. Segala problematika yang terjadi pada bangsa ini atau umat manusia pada umumnya akan bisa teratasi dengan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pahlawan yang telah saya sebutkan tadi,” katanya. (L/R7/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Muara Angke Capai Satu Meter, Warga Dievakuasi