Jakarta, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur menekankan, berbagai komponen perjuangan harus bekerja lebih serius dan sungguh- sungguh dalam membebaskan Al-Aqsa.
“Kita semua harus ikut berjuang menuju kemenangan Al-Aqsa dan Palestina, bertindak dalam posisi apapun sesuai bidang masing-masing, dan jangan pernah berhenti,” ujar Yakhsyallah dalam Konferensi Pers “Menolak Aneksasi Israel atas Tanah Palestina di Tepi Barat”, yang diselenggarakan oleh Aqsa Working Group (AWG), di Hotel Sofyan, Jakarta, Kamis (25/6).
Ia memberikan bukti sejarah, betapa Nabi Muhammad telah beramal, bekerja, dengan sungguh-sungguh dan serius sepanjang 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.
“Kemudian terjadilah pembebasan Mekkah,” ujarnya di hadapan puluhan wartawan, organisasi kemanusiaan, pondok pesantren, dan mahasiswa.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Imaam Yakhsyallah juga menyebutkan, semua yang dapat dikerjakan adalah bentuk konkrit perjuangan Al-Aqsa, seperti mengadakan pertemuan, menulis di media massa, menyebarkan info di medsos, membangun Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, mendirikan Kantor Berita MINA, membentuk Aqsa Working Group.
“Termasuk mendoakan bagi kemenangan Al-Aqsa dan Palestina, itupun bentuk konkrit perjuangan,” lanjutnya.
Imaam Yakhsyallah memberikan contoh betapa kekuatan fisik pasukan Romawi pada jamannya. Namun akhirnya dapat dikalahkan juga oleh tentara Arab, karena kesungguhannya dalam berjuang.
Ia menyerukan, untuk menghadapi rencana aneksasi Israel di Palestina, maka umat Islam harus berjamaah.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Allah memerintahkan umat Islam berjamaah, seperti pada Surat AliImran ayat 103, maka berarti itu bisa diwujudkan. Tidak mungkin Allah memerintahkan sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan,” lanjutnya.
Tampil sebagai pembicara konferensi pers, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, Ketua Umum Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad, dan Wartawan Senior Kantor Berita ANTARA Aat Surya Safaat, dengan moderator Rifa Berlian Arifin (Kepala Redaksi Bahasa Arab Kantor Berita MINA). (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian