Cileungsi, MINA – Pembina Maemuna Center Indonesia (Mae-CI) Imaam Yakhsyallah Mansur mengajak umat Islam untuk menjadi generasi terbaik sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, dengan memperkuat keimanan dan meneguhkan keberpihakan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Hal itu disampaikan Imaam dalam pembukaan Daurah Maemuna Center Indonesia bertema “Peta Geopolitik Timur Tengah dan Dampaknya bagi Palestina” di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu (26/7).
Mengawali tausiyahnya, Imaam mengutip Surah An-Nisa ayat 125 sebagai dasar ajakan untuk menjadi Muslim terbaik. Menurutnya, terdapat tiga ciri utama umat terbaik: pertama, berserah diri sepenuhnya kepada Allah; kedua, selalu memperbaiki diri dalam kebaikan; dan ketiga, mengikuti Millah Ibrahim yang lurus.
“Menyerahkan wajah kepada Allah artinya menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah. Inilah urgensi baiat, maka jangan takut dan jangan khawatir. Kalau kita serahkan hidup kita pada Allah, maka Allah akan menjamin hidup kita,” ujarnya.
Baca Juga: Sikap Majelis Ukhuwah Jama’ah Muslimin terkait Bentrokan FPI dan PWI LS
Ciri kedua, lanjutnya, adalah menjadi orang yang senantiasa memperbaiki amal. “Dikatakan Muhsin, dari kata Ahsana, Yuhsinu, Muhsin. Muslim terbaik adalah yang hidupnya semakin baik dalam agama dan amal,” jelasnya.
Sementara ciri ketiga adalah mengikuti jalan hidup Nabi Ibrahim, yang menjadi panutan dalam totalitas pengabdian dan keikhlasan.
“Kita tidak diminta menyamai Nabi Ibrahim, hanya diminta mengikuti jejaknya. Ibrahim adalah simbol pengorbanan, bahkan rela mengorbankan anaknya demi perintah Allah,” katanya.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi utama dari dua narasumber, Aat Surya Safaat dan Asep Fathurrahman, keduanya wartawan senior Kantor Berita Antara yang telah lama mengikuti perkembangan geopolitik Timur Tengah. []
Baca Juga: Jurnalis Muslim Harus Adaptif di Era Disrupsi Digital dan AI
Mi’raj News Agency (MINA)