Bekasi, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur menegaskan bahwa sebuah karya jurnalistik hendaknya dilandasi dengan niat dan tujuan mulia, yakni untuk menyampaikan kebenaran, mengajak manusia mengenal Allah, serta membentuk akhlak yang mulia (akhlaqul karimah).
Hal itu disampaikan Imaam Yakhsyallah saat menyampaikan keynote speech pada Workshop Creative Writing bertema “Merangkai Tulisan Merawat Peradaban Menyongsong Kemerdekaan Palestina dan Kembalinya Masjidil Aqsa” yang digelar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah bekerja sama dengan Politeknik Bakti Kartini, Selasa (19/8), di Bekasi, Jawa Barat.
Menurutnya, karya jurnalistik yang baik memiliki ciri-ciri sebagaimana tersurat dalam Al-Quran Surah An-Naml ayat 27-31, yakni: bersastra, ringkas, padat, dan fasih atau mudah dipahami. “Dengan ciri-ciri inilah sebuah tulisan dapat menyentuh hati pembaca sekaligus memberi pencerahan,” ujarnya.
Workshop ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi media dengan tujuan meningkatkan keterampilan menulis sekaligus meneguhkan peran tulisan dalam membangun peradaban. Tema Palestina diangkat sebagai bentuk komitmen STAI Al-Fatah dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Status Tetap Awas Level IV
Ketua Panitia menyampaikan, kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan generasi penulis Muslim yang tidak hanya piawai secara teknis, tetapi juga memiliki visi peradaban Islam.
STAI Al-Fatah dikenal konsisten menyuarakan isu Palestina melalui pendidikan, dakwah, dan kegiatan akademis. Melalui kolaborasi dengan Politeknik Bakti Kartini. Workshop ini juga mendorong sinergi lintas kampus dalam meningkatkan budaya literasi dan kepedulian sosial. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Transjakarta Mohon Maaf atas Bus Tabrak Toko di Jakarta Selatan