Imaam Yakhsyallah: Kesepakatan Abad Ini Rusak Kehidupan Beragama di Palestina

Jakarta, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengatakan, menentang rancangan Presiden AS Donald Trump berupa , karena akan merusak kehidupan beragama di .

Hal itu disampaikan Imaam Yakhsyallah saat konferensi pers “Indonesia bersama Palestina Tolak Kesepakatan Abad Ini” usulan Trump di Kedubes Palestina, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).

“Kita menentang secara akidah, karena akan merusak kehidupan beragama di Palestina. Kita ingin kembali ke tangan umat Islam, agar simbol kehidupan beragama betul terwujud. Orang Islam dapat hidup damai berdampingan dengan nasrani dan yahudi,” katanya.

Dia mengatakan, bersyukur bahwasanya sampai saat ini perlawanan dari Palestina terus berlangsung dan mereka tidak menyerah dan tidak akan menyerah.

“Bersyukurlah kita punya saudara-saudara bangsa Palestina. Seandainya di sana tidak ada saudara-saudara kita di sana, kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa,” ujarnya.

Imaam Yakhsyallah menegaskan, Al-Aqsa adalah satu pertanda kehidupan yang damai dengan simbol beragama.

“Kalau kita menghendaki Baitul Maqdis kembali ke umat Islam, stempelnya ada dalam ayat Qs. Al-Isro ayat 1. Allah jelas menstempel ini punya orang Islam. Sekali lagi ketika umat Islam dapat memimpin di Baitul Maqdis, maka kedamaian semua agama,” imbuhnya.

Hadir dalam konferensi itu, Sekretaris Kedutaan Besar Palestina Taher Hammad, Ketua Aqsa Working Group Agus Sudarmaji, Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Murad, Ahimsa Sukartono mewakili Kementerian Luar Negeri Indonesia, dan Ketua Bidang Diplomasi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Franky Darwin.

Sejumlah NGO juga turut hadir dalam aksi tolak ‘Deal of Century’ yang diadakan di Kedubes Palestina, di antaranya AWG dari sejumlah wilayah (Jabodetabek, Jabar dan Lampung), FPI, serta Adara. (L/R6/RS2).

Mi’raj News Agency (MINA)