Cileungsi, Kab. Bogor, MINA – Imaam Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan, Lailatul Qadar adalah malam Allah Ta’ala menentukan pembaharuan takdir manusia dalam satu tahun.
“Pada malam Lailatul Qadar itulah, Allah menetapkan dan menentukan nasib seseorang untuk periode setahun yang akan datang,” kata Imaam Yakhsyallah dalam tausiyah usai shalat Isya berjamaah di Masjid At-Taqwa, Cileungsi, Bogor, Kamis (27/4).
Ia juga mengatakan, yang menerangkan tentang turunnya Al-Qur’an ada di surah Al-Baqarah, surah Ad Dukhan, dan surah Al-Qadr. Tahap pertama yaitu, Al-Quran diturunkan dari Lauhul Mahfuzh secara sekaligus ke Baitul Izzah (langit dunia). Barulah dari Baitul Izzah diturunkan secara bertahap kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasalam.
“Turunnya Al-Quran selama kurang lebih 23 tahun ini terjadi ketika Nabi SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, sampai Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam melakukan hijrah, di Madinah berlangsung selama kurang lebih 10 tahun,” imbuhnya.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Jadi malam Lailatul Qadar adalah penentuan nasib manusia. Sedangkan Lailatur Qadar sendiri ada 4 macam makna, pertama, penetapan, kedua, pengaturan atau strategi, ketiga, kemuliaan, dan keempat, sempit.
“Kenapa malam Lailatul Qadar disebut malam penentuan? Karena, pada malam itu adalah pembaharuan catatan hidup manusia selama satu tahun. Secara umum nasib kita, Allah ditentukan pada malam Lailatul Qadar,” katanya.
Imaam Yakhsyallah mengatakan, maka beruntunglah orang-orang yang ketika malam Lailatul Qadar dapat memohon ampun dan berdoa kepada-Nya dengan diaminkan pula oleh malaikat-malaikat yang sedang bertugas turun ke muka bumi. (L/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan