Bogor, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur, Pembina Aqsa Working Group (AWG) menegaskan, seluruh pergerakan harus bersinergi dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
“Pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina hanya bisa dengan bersinergi, atau dalam syariat dikatakan dengan berjama’ah,” ujar Imaam Yakhsyallah Mansur dalam tausiyah Tasyakur 15 Tahun Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) di Aula H. Muhyiddin Hamidy, Kompleks Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, Jumat (1/9).
“Fitrahnya kaum Muslimin adalah bersatu. Tidak mungkin Allah memerintah bersatu, jika tidak dapat diamalkan,” ujarnya mengutip Surat Ali Imran ayat 103, dalam Tasyakur bertema “Merekat Persatuan Menebar Kebaikan untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina”.
Dia mengatakan, dalam perjuangan itu memerlukan infak di jalan Allah. Infak di awal-awal perjuangan itu jauh lebih utama, seperti perjuangan sebelum kemerdekaan lebih utama dari sesudah kemerdekaan.
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Dia mengutip Surat Al-Hadid ayat 10, yang menyebutkan bahwa tidak sama orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekkah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu.
Dalam perjuangan menghadapi zionis Yahudi yang saat ini menjajah Palestina, Imaam Yakhsyallah Mansur meyakinkan perjuangan orang-orang beriman itu pasti akan memperoleh kemenangan.
“Yahudi pasti kalah. Sejarah bangsa Yahudi adalah sejarah kekalahan dan penderitaan. Karena mereka selalu melanggar syariat Allah,” lanjutnya.
Dia menguraikan Surat Al-Hasyr ayat 14, tentang sebab-sebab kaum Yahudi dapat dikalahkan, karena mereka pada dasarnya sangat takut, persatuan di antara mereka hanya di luarnya saja, permusuhan di antara mereka sangat hebat dan mereka tidak menggunakan akalnya.
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel
Mereka kaum yang tidak berakal, karena mereka memusuhi kebenaran, melawan akal sehat dan tidak memahami keagungan Allah. “Mereka tidak mungkin dapat mengalahkn Allah. Akal mereka sesungguhnya bodoh,” lanjutnya.
Di tanah pendudukan, warga Israel sendiri mendemo Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tiap akhir pekan, yang telah memasuki pekan ke-34 berturut-turut
“Di sinilah pentingnya literasi, perbanyak membaca, Iqra’. Banyak generasi muda yang belum paham Al-Aqsa itu apa artinya, di mana letaknya. Coba buat semacam museum atau perpustakaan Palestina sebagai tempat literasi,” imbuhnya.
Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) terlahir dari Konferensi Internasional Aksi Nyata Mengembalikan Masjid Al-Aqsa Ke Pangkuan Muslimin, di Wisma ANTARA Jakarta tanggal 20 Sya’ban 1429 H. bertepatan dengan 21 Agustus 2008 M, peringatan pembakaran Masjidil Aqsa 21 Agustus 1969.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Ikut memberikan sambutan pada Tasyakur 15 Tahun AWG Pembina AWG Agus Sudarmadji,M.Sc., serta mitra-mitra AWG yaitu: Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Umum Ukhuwah Al-Fatah Rescue H. Abdul Malik Butje, Pimpinan Umum Kantor Berita MINA Arief Rahman, Ketua STAI Al-Fatah Ahmad Soleh,MA, dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor Nurhamid,M.Pd.
Turut hadir pada acara tersebut Pengurus Maemunah Center, Duta Al-Quds, dan Jajaran Pengurus AWG Pusat, serta Biro-Biro daerah secara virtal. (L/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi