Bogor, MINA – Imaamul muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan bahwa menuntut ilmu bagian daripada jihad karena itu, perlu keseriusan dan kesungguhan.
“Apalagi kita sedang menjalankan ibadah puasa bulan suci Ramadhan dengan kondisi panas dan lelah, namun jika serius dan sungguh-sungguh maka akan bernilai ibadah,” kata Imaam Yakhsyallah Mansur dalam ‘Kajian Dauroh Tafsir Jalalain’ di Gedung Auditorium Muhyiddin Hamidy Pasirangin Cileungsi Bogor Jawa Barat, pada Sabtu (23/3).
“Salah satu bentuk ibadah adalah tekun menuntut ilmu. Islam akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Begitu penting menuntut ilmu dalam Islam,” tegas Imaam Yakhsyallah Mansur
Menurutnya, saking pentingnya ilmu dalam Islam, hingga diperitahkan melalui Al-Qurán maupun hadis. Ketika Allah memerintahan menuntut ilmu, istilah digunakan adalah jihad. Maka anjuran menuntut ilmu sama dengan anjuran perang.
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren
Imaam Yakhsyallah menyampaikan, pada surah At-Taubah ayat 122 ada kalimat Nafara yang berarti berangkat dalam panggilan perang, tidak pantas untuk orang beriman berangkat semua untuk perang, harus ada sebagian yang mendalami ilmu. Karena orang yang menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang yang sedang jihad fii sabilillah (berjuang di jalan Allah)
Pondok Pesantren Al-Fatah mengadakan Kajian Dauroh Tafsir Jalalain di Gedung Auditorium Muhyiddin Hamidy Pasirangin Cileungsi Bogor Jawa Barat. Dauroh tersebut diikuti para asatid dari perwakilan Ponpes Al Fatah se-Indonesia. (L/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Al-Qur’an Dikencingi Tentara Israel, Kita tidak Boleh Diam!