Lampung Selatan, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengatakan, pesantren tidak pernah mengajarkan terorisme kepada santri-santrinya. Pernyataan itu sekaligus membantah pernyataan DS (Denny Siregar- red) yang mengunggah sebuah foto santri dengan caption “Adik-adikku calon teroris yang Abang Sayang”.
Yakhsyallah Mansur menjelaskan hal itu saat mengisi Khuthbah Iftitah Ponpes Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, baru-baru ini.
“Dulu waktu zaman kemerdekaan, setiap bertemu sesama pejuang, mereka saling sapa dengan kalimat Merdeka! Tetapi oleh bung Tomo, setelah pertempuran 10 November di Surabaya, atas saran Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari bukan merdeka lagi, tapi Allahuakbar!,” jelasnya.
Oleh karenanya, Ia menegaskan, setiap santri pasti cinta tanah air, karena yang berjuang memerdekakan Republik Indonesia ini mayoritas santri dan ummat Islam, walaupun dari agama yang lain juga ada.
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah
“Maka kita cinta kemerdekaan tapi juga cinta bangsa kita, apapun agama kita,” tegasnya di hadapan ribuan santri.
“Maka saya tersinggung ketika ada di medsos, ‘Adik-adikku calon teroris’ Naudzubillahimin Dzalik, oleh seseorang yang sangat mungkin tidak mengerti peran pesantren dan santri dalam perjuangan kemerdekaan,” tegasnya.
“Maka sekali lagi, kita sebagai santri, cinta Indonesia, cinta agama Islam, dan cinta kepada seluruh umat manusia apapun agama mereka,” tegasnya kembali. (L/R12/P2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina