Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengucapkan selamat kepada KH. Miftachul Akhyar atas keterpilihannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Periode 2020-2025.
Imaam Yakhsyallah berharap terpilihnya ketua umum dan kepengurusan yang baru terbentuk dapat membawa MUI kepada yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
“Alhamdulillah, MUI sudah mempunyai ketua umum yang baru. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meringankan tugas Kyai (dan pengurus yang baru terbentuk),” kata Imaam Yakhsyallah kepada MINA di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11).
KH Miftachul Akhyar adalah Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020. Ulama kelahiran 1953 ini merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Kemlu Pulangkan Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia
Dalam kesempatan ini, Imaam Yakhsyallah juga memberikan pesan untuk kepengurusan yang baru agar dapat membawa MUI kepada minimalnya tiga hal;
Pertama, Imaam Yakhsyallah berharap MUI dapat memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam khususnya di Indonesia bahkan juga mempunyai peran penting untuk bisa mempersatukan umat Muslim di seluruh dunia, di mana pun mereka berada.
“Oleh karena itu, kita harus memberi contoh bagaimana kesatuan umat di Indonesia ini dengan wujud kehidupan berjamaah,” ujarnya.
Ia menuturkan, alhamdulillah dari beberapa negeri Muslim, Indonesia termasuk negeri yang kesatuan umat Islamnya cukup stabil, tidak seperti di beberapa negeri di Timur Tengah yang rawan konflik antar sesama umat Muslim.
Baca Juga: Libur Isra’ Mi’raj dan Imlek, Lebih dari 12 Ribu Wisatawan Datang ke Sabang
Kedua, Imaam Yakhsyallah mengharapkan, MUI dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Indonesia, baik permasalahan umat Islam itu sendiri, permasalahan pemerintah, maupun permasalahan sosial masyarakatnya.
“MUI harus jadi penyelesai masalah di tengah-tengah gejolak umat,” tegasnya.
Ketiga, MUI hendaknya menghindari kontaminasi kepentingan politik karena memang sejak awal MUI didirikan sifatnya murni untuk kepentingan agama.
“Saya berharap jangan sampai masuk ke ranah politik praktis karena jika masuk ranah politik, berarti masuk ranah perpecahan,” pungkasnya.
Baca Juga: Menag: Cara Indonesia Punya Cara Lestarikan Tradisi Tilawah Al-Qur’an
“Saya yakin, KH Miftachul Akhyar walaupun latar belakang NU, beliau tidak hanya memperhatikan orang NU saja. Tetapi juga memberikan perhatian kepada ulama dan umat dari kelompok yang lain juga,” ucap Imaam Yakhsyallah menutup pembicaraan.
KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk periode 2020-2025. KH Miftachul Akhyar terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) X MUI yang berlangsung 25 – 27 November 2020.
Dalam menjalankan tugasnya, KH Miftachul Akhyar akan didampingi tiga Wakil Ketua Umum, yaitu: Anwar Abbas (Muhammadiyah), Marsudi Syuhud (NU), dan Basri Barmanda (Persatuan Tarbiyah Islamiyah/Perti). Sementara Amirsyah Tambunan sebagai Sekjen MUI.
Sebelumnya, terpilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Ma’ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.(R/R8/R1)
Baca Juga: BAZNAS, M Block Market Beri Kemudahan Masyarakat Belanja Sambil Sedekah
Mi’raj News Agency (MINA)