Lampung Timur, MINA – Imaamul Muslimin, Drs. KH. Yakhsyallah Mansur, MA., menyatakan, orang yang Mukmin sudah pasti bisa bersaudara, tetapi orang Islam belum tentu bisa bersaudara.
Hal tersebut dijelaskan Imaam saat menjadi pembicara pada Tabligh Akbar 1442 H Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di desa Sido Makmur, Melinting, Lampung Timur, Ahad (11/10).
Tabligh Akbar ini bertema “Dengan Mempererat Ukhuwah Islamiyah Kita Wujudkan Kesatuan Ummat untuk Meraih Keridhoan-Nya”.
Imaam mengatakan, mukmin memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada muslim, itulah sebabnya dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 10 menggunakan kalimat Innamal Mukminuuna bukan Innamal Muslimuuna.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”.
“Orang yang beriman, mesti Islam, tetapi orang yang Islam, belum tentu beriman. Maka jangan ngaku iman dulu kalau kita belum bersaudara terhadap sesama orang Islam,” ujarnya.
Imaam juga menjelaskan, barometer keimanan seseorang kepada Allah Subhanahu Wataala adalah diukur dari ketaatannya kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri (Pimpinan).
“Kalau orang Islam belum tentu bisa bersaudara, yang pasti bisa bersaudara itu orang beriman. Orang Islam mungkin bisa bersaudara, tetapi orang beriman, pasti bersaudara,” tegasnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Maka, Imaam menegaskan kembali, kalau kita belum bisa berdamai, rukun dengan saudara-saudara kita sesama umat manusia, maka kita belum menjadi orang mukmin, kita baru menjadi orang Islam saja.
“Lantas kenapa kita belum bisa bersaudara, mungkin kita belum Mukmin, masih Islam. Yang bisa mewujudkan ukhuwah adalah orang beriman, maka Inilah betapa pentingnya masalah iman,” pungkasnya.
Selain Imaamul Muslimin, pembicara-pembicara lainnya dalam tablig ini adalah Da’i Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Ustaz Khozin, Waliyul Imaam Lampung, Abdullah Mutholib, dan Relawan Pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Abdul Rauf. (L/R12/B03P1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin