Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Uraikan Makna Al-Fatihah, Jabarkan Empat Dasar Ilmu Kehidupan

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 9 jam yang lalu

9 jam yang lalu

10 Views

Imaam Yakhsyallah Mansur menyerahkan buku karyanya kepada Ust Nasihin, sesepuh dan tokoh masyarakat Purbalingga (foto: MINA)

Purbalingga, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengisi kajian tafsir Al-Qur’an di Masjid Darul Muttaqin, Karangcengis, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, pada Sabtu (2/8) menguraikan tentang makna surat Al-Fatihah dan menjabarkan empat dasar ilmu kehidupan dalam surat tersebut.

Dalam majelis yang dihadiri oleh para pencinta ilmu itu, Imaam Yakhsyallah membahas buku karyanya yang berisi penjelasan surat-surat pendek mulai dari Adh-Dhuha hingga An-Naas, serta surat Al-Fatihah. Buku tersebut merupakan hasil bacaan dan telaah mendalam Imaam Yakhsyallah dari berbagai kitab tafsir klasik dan kontemporer, lalu beliau rangkum dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.

Dalam penjelasannya, Imaam Yakhsyallah menekankan bahwa memahami Al-Qur’an tidak cukup hanya dengan membaca terjemahannya. “Banyak kosa kata dalam Al-Qur’an yang tidak bisa diterjemahkan secara harfiah. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman tafsir, dan di antaranya adalah ilmu asbabun nuzul dan bahasa Arab,” ujarnya.

Pemilihan surat Adh-Dhuha sebagai awal pembahasan bukan tanpa alasan. Imaam Yakhsyallah menyebut bahwa surat tersebut pendek, sering dibaca dalam shalat, dan banyak dihafal oleh umat Islam. Karenanya, menurutnya, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya agar bacaan mereka bernilai lebih dari sekadar rutinitas ibadah.

Baca Juga: Koperasi Syariah Bukan Sekadar Alternatif, KNEKS Dorong Jadi Arus Utama

Kajian dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatihah secara bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan penafsiran ayat demi ayat. Imaam Yakhsyallah menyampaikan bahwa Al-Fatihah merupakan surat yang sarat dengan ilmu. Menurut penjelasannya, terdapat empat jenis ilmu utama yang terkandung dalam Al-Fatihah, yakni ushuluddin, fiqh, akhlaq, dan sejarah.

Penjelasan itu merujuk pada pandangan ulama besar seperti Imam An-Nawawi, yang menyebutkan bahwa Al-Fatihah mengandung 340 huruf yang masing-masingnya mengandung hikmah mendalam.

Beliau mencontohkan, ayat “Alhamdulillah” mencerminkan prinsip akidah dalam Islam, “maaliki yaumid diin” merujuk pada iman kepada hari akhir. Sementara itu, ayat “iyyaka na‘budu” mencerminkan inti dari ilmu fiqh karena berbicara tentang ibadah. Ayat “ihdinas sirathal mustaqim” menjadi dasar dari akhlak yang utama, yaitu istiqamah. Sedangkan “an‘amta” yang berbentuk kata kerja lampau mengandung dimensi sejarah, yakni tentang umat-umat terdahulu yang diberi nikmat oleh Allah.

Di tengah kajian, Imaam Yakhsyallah juga menyampaikan bahwa seluruh hasil dari penjualan buku-bukunya tidak ia ambil untuk pribadi. “Tidak ada sepeser pun keuntungan dari buku ini yang saya masukkan ke kantong pribadi. Semuanya saya salurkan untuk membantu perjuangan saudara-saudara kita di Palestina,” ungkapnya dengan penuh keikhlasan.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 18 Agustus 2025 Libur Nasional

Imaam Yakhsyallah menyerahkan langsung buku tafsir tersebut kepada sesepuh dan tokoh masyarakat Purbalingga Ustaz Nasihin sebagai bentuk estafet ilmu dan dakwah agar terus menyebar ke berbagai lapisan masyarakat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gaza Darurat! Rakyat Indonesia Diseru ke Aksi Solidaritas Akbar di MONAS Ahad Besok

Rekomendasi untuk Anda