Bogor, MINA- Imaam K.H. Yakhsyallah Mansur,M.A., Pembina Utama Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, menyampaikan ajaran Islam adalah agama yang sangat memperhatikan pendidikan kepada generasi penerus, salah satunya ditegaskan Allah di Al-Quran surat An-Nisa ayat 9, yang isinya mengingatkan agar jangan umat Islam sampai meninggalkan generasi yang lemah.
Imaam K.H. Yakhsyallah Mansur,M.A. menyampaikan hal itu dalam pengajian bertema ‘Penyuluhan Ketahanan Keluarga dari Bahaya Rokok dan Narkoba’ di Auditorium Muhyiddin Hamidy Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Kab Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/9).
Ayat tersebut artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Dia mengatakan, lemah yang dimaksudkan dalam ayat tersebut menyangkut beberapa hal, utamanya jangan sampai meninggalkan generasi penerus yang lemah dalam harta, ilmu, akhlak dan akidah.
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
Pertama, jangan meninggalkan generasi yang lemah dalam harta. Karena itu, orang tua perlu menyiapkan generasi yang kuat secara ekonomi, agar hidupnya tidak menjadi beban bagi orang lain. Kaitan ayat sebelumnya (tanasubul ayat), ayat ini berkaitan dengan soal peninggalan harta warisan.
Kedua, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah ilmunya. Islam sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, salah satu hadisnya Rasulullah menegaskan, tidak ada kebaikan kecuali pada dua kelompok, yaitu orang yang mengajarkan ilmu dan orang yang mempelajari ilmu.
“Kami mengharapkan terutama dari lulusan pesantren, teruslah belajar sampai S2 hingga S3, dan mengabdi untuk agama dan bangsa,” ujarnya.
Ketiga, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah akhlaknya. Inilah yang menjadi perhatian pendidikan nasional kita dengan pendidikan karakter. Akhlak ini sangat penting dalam mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat.
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa
Keempat, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah akidahnya atau imannya, sebab akidah merupakan sumber kekuatan, kenyamanan dan kebahagiaan dalam hidup.
“Orang yang lemah akidahnya mudah sekali terkena sifat syirik dan munafik. Hidupnya mudah terombang-ambing, tidak teguh pendirian,” imbuhnya.
Imaam K.H. Yakhsyallah Mansur,M.A., berharap jangan sampai generasi muda kehilangan kemampuan dalam beraktivitas yang positif, dan dapat menjauhi penggunaan narkoba, karena dapat merusak masa depan generasi.
Dia juga menapresiasi upaya jajaran Kepolisian dalam mengadakan sosialisasi dan penanganan penyebaran dan penyalahgunaan narkoba, terutama di wilayah Kecamatan Cileungsi dan sekitarnya.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Hadir menyampaikan pemaparan sosialisai Edukasi Bahaya Narkoba, Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Wakapolsek) Cileungsi, Kab. Bogor, Jabar, AKP Akhmad Tri Lesmana,S.H.,M.M., yang menyampaikan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba harus ditangani secara intensif dan serius.
Taklim dihadiri Pimpinan Yayasan dan Pengurus Pondok Pesantren Al-Fatah, para asatidz Ponpes Al-Fatah, mahasiswa STAI Al-Fatah, perwakilan santri serta Redaktur dan Wartawan Kantor Berita MINA (minanews.net). (A/R4/P2/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol