Cileungsi, Kab. Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur meresmikan Taman Berkonsep Ramah Anak yang diberi nama Shuffah Al-Fatah Markaz I, Selasa (24/3).
Lokasi taman tersebut berada di tengah-tengah kawasan Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
“Mari kita bersama-sama mengucapkan bismillah, dengan membuka Taman Berkonsep Ramah Anak, semoga kita dapat menjaga dan merawat dengan sebaik-baiknya,” kata Yakhsyallah dalam sambutan peresmian tersebut.
Ia mengatakan bahwa bagi orang-orang beriman nanti di akhirat akan disediakan delapan taman dengan berbagai macam sebagai berikut,
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Pertama, surga yang paling tinggi adalah Jannatul Firdaus yang dibuat dari emas. Kedua, Jannatul Adn (surga Adn) dibuat dari intan putih. Ketiga, Jannatul Naim yang dibuat dari perak putih.
Empat, Jannatul Ma’wa dibuat dari Dzamrud hijau. Kelima, Surga Darussalam yang dibuat dari Yakud merah. Enam, Darul Muqomah dari permata putih. Ketujuh, Surga Maqom surga yang diciptakan Allah dari emas mutiara. Dan terakhir Surga Huld yang dibuat dari Marjan merah dan kuning.
“Maka, seharusnya kita berlomba lomba membangun taman yang diberkahi Allah, dengan merawat lingkungan dan menanam bunga, tidak bisa terbayang kita bisa membangun taman yang berkonsep ramah anak,” tambahnya.
Yakhsyallah meyebutkan, ciri-ciri taman adalah indah dipandang, nampak selalu bersih, menyenangkan bagi warga yang tinggal di sekitar dan kenyamanan selalu dijaga.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
“Sebab itu, saya minta agar taman ini dijaga, manfaatkanlah taman dengan sebaik baiknya, dan bisa ditiru ditempat yang lain,” ujarnya.
Sementara Muhamad Thobri, Amir Markaz Suffah Al-Fatah mengatakan taman tersebut, dibangun sesuai fungsinya; pertama untuk sarana bermain anak-anak, kedua akan diisi tanaman hidroponik seperti yang diterapkan di Rumah Al-Balad yang diarsiteki oleh Bapak Legisan S Samtafsir.
Tanah yang dibangun taman bukan miliki pesantren, namun milik Istri Almarhum Imaam Muhyiddin Hamidy. Pemilik sudah memberi izin atas pembangunan Taman Ramah Anak tersebut.
Pembangunan Taman menggunakan dana swadaya pesantren. Proses pengerjaannya dengan sistem gotong royong seluruh warga pesantren. (L/Hju/R3/P1)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Mi’raj News Agency (MINA)