Bogor, 24 Jumadil Awwal 1437/3 Maret 2016 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan bahwa Tabligh Akbar Ta’lim Pusat yang dijadwalkan diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, 21-22 Sya’ban 1437 H. / 28-29 Mei 2016 M. mendatang, merupakan bagian dari eksistensi keberadaan Khilafah ‘alaa minhaajin nubuwwah.
Khilafah ‘alaa mninhaajin nubuwwah yakni Khilafah sebagai sentral kepemimpinan kaum Muslimin yang mengikuti pola kenabian, diamalkan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sejak 20 Agustus 1953.
“Ta’lim Pusat ini menunjukkan eksistensi keberadaan Jama’ah atau Khilafah, di samping sebagai sarana silaturrahim dan dakwah,” ujar Yakhsyallah pada tausiyah di Pesantren Al-Fatah Bogor, Kamis malam (3/3).
Ia juga menyebutkan bahwa pelaksanaan ta’lim merupakan upaya menambah ilmu keislaman dan memantapkan aqidah. “Juga upaya melestarikan nilai-nilai kebaikan, ajang temu generasi, sekaligus evaluasi perjuangan umat Islam,” imbuhnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ketua Panitia Amin Nuroni mengatakan, tema sentral Ta’lim Pusat adalah “Membangun Kesatuan Umat Muslim yang Rahmatan lil ‘Alamin dan Upaya Pembebasan Al-Aqsha”, diharapkan dapat menyatukan persepsi pentingnya umat Islam berjama’ah dalam perjuangan, khususnya bagi pembebasan Al-Aqsha.
Selain Tabligh Akbar yang diagendakan pada Sabtu-Ahad, 28-29 Mei 2016, agenda diawali dengan Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media) pada Rabu-Kamis, 17-18 Mei di Jakarta.
Agenda lainnya di Pesantren Al-Fatah dalam Pekan Ta’lim Pusat adalah Expo Al-Aqsha, Ukaz Market dan Musabaqah Tahfidz Al-Quran. Agenda Ta’lim mengundang para peserta kaum Muslimin dari berbagai wilayah di Indonesia dan pembicara dalam luar negeri.
Dijadwalkan sebagai pembicara luar negeri adalah Shamsi Ali (Imam Masjid New York, AS), Prof Halidin Yacob (Australia), Dr Daud Abdullah (London, Inggris), Syaikh Ahmad Shoyyan (Arab Saudi), Ismail May (Taiwan), Yavuz Baydar (Turki) dan Ulama Palestina. Serta beberapa pembicara dalam negeri dari unsur tokoh, pimpinan ormas Islam dan pimpinan media massa nasional. (P4/R02)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)