Jakarta, MINA – Seorang Imam asal Indonesia,Ustaz Ashabul Kahfi, meraih juara di Ajang Dubai Internasional Holy Quran Award. Demikian Kasubdit Kemasjidan, Direktorat Urais dan Binsyar, Kementerian Agama (Kemenag), Akmal Salim Ruhana mengatakandi Jakarta, Ahad (18/6).
“Ikut berbangga atas prestasi yang diraih Ashabul Kahfi, salah satu imam masjid di Dubai yang dikirim pada 2021 lalu. Tahniah. Kami, dan segenap bangsa Indonesia, bersyukur, senang, dan berbangga atas keberhasilan salah satu imam Indonesia di UEA ini, yang berhasil meraih juara dalam ajang Dubai International Holy Quran Award 2023,” kata Akmal , demikian keterangan yang diterima MINA.
Ia menjelaskan, alumni Ponpes Al-Qur’an Al-Falah 2 Nagreg, Bandung, Jawa Barat itu telah melalui proses panjang, mulai dari babak penyisihan hingga babak final. Kategori yang diraih Kahfi adalah The Most Beautiful Recitation atau bacaan terindah untuk kategori imam masjid.
Kahfi menyisihkan sejumlah imam masjid dari puluhan negara lain dalam Kompetisi Sheikh Rashid bin Mohammed al-Maktoum 2023. Setelah lulus di babak penyisihan (27 Mei 2023), dilanjutkan di babak final (6 Juni 2023). Akhirnya, diumumkan sebagai jawara pada 14 Juni 2023.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Akmal menyampaikan, Ashabul Kahfi merupakan satu dari 15 imam Indonesia yang lulus Seleksi Calon Imam UEA 2021 Kementerian Agama, dan diberangkatkan pada Juni 2022 lalu. Kini ia bertugas di salah satu masjid di Umm Al-Quwain, UEA.
Akmal mengatakan, prestasi yang diraih putra Tanjung Batu Ogan Ilir, Sumatra Selatan ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi imam-imam Indonesia di UEA. Tidak hanya itu, prestasi Kahfi menjadi bukti bahwa imam-imam masjid asal Indonesia di UEA memiliki kualitas mumpuni.
“Keberhasilan Ashabul Kahfi ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi para imam Indonesia di UEA untuk berkiprah dan berprestasi di kancah internasional, membawa harum nama bangsa. Hal ini juga membuktikan bahwa imam masjid yang diseleksi dan dikirim ke UEA memiliki kualitas tinggi, baik kemerduan suara, hafalan, kemampuan bahasa, maupun pengetahuan agamanya,” ucapnya. (R/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa