Tangerang, 9 Ramadhan 1438/4 Juni 2017 (MINA) – Imam Masjid Al-Aqsha Syaikh DR. Mustafa Mohammad Abdel Rahman Tawil menyerukan umat Islam untuk mengunjungi Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha, sebagai bukti bahwa Palestina adalah bagian dari tanah wakaf umat Muslimin.
Menurutnya dengan mengunjungi Masjid Al-Aqsha setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi, akan menumbuhkan rasa kepemilikan bersama kiblat pertama umat Islam yang kini di bawah penjajahan Israel.
“Kami dari tempat ini, di Jakarta, untuk menyerukan negeri-negeri Arab, kaum muslimin dan kaum Nasrani di seluruh dunia untuk melakukan perjalanan dengan sungguh-sungguh ke Kota Al-Quds dan (bagi umat Islam) berziarah ke Masjid Al-Aqsha mubarok serta shalat di dalamnya,” ujar Syaikh Mustafa Tawil saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Ahad sore (4/5).
Syaikh Mustafa Tawil yang juga salah satu penasihat Hakim Agung Pengadilan Tinggi Syariah Palestina itu disambut langsung oleh fihak Kedutaan Besar (Kedubes Palestina) Palestina untuk Indonesia, yakni Kuasa Usaha ad interim Kedubes Palestina untuk Indonesia Taher Hamad dan diplomat senior Muammar, serta dari fihak Al-Aqsa Working Group (AWG), yakni Ketua Umum AWG, Agus Sudarmaji dan Sekjen AWG Nur Ikhwan Abadi.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Selama di Indonesia, Imam Masjid Al-Aqsha akan melaksanakan safari dakwah yang dikemas dengan tajuk “Silaturahim Ramadhan untuk Ikatan Cinta Indonesia – Palestina” dengan mengunjungi sedikitnya delapan Propinsi di nusantara, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya.
Kehadiran Imam Masjid Al-Aqsha Palestina di Indonesia merupakan salah satu program dakwah yang diinisiasi oleh AWG, lembaga kemanusiaan untuk Palestina, organisasi dalam lingkungan Jama’ah Muslimin (Hizbullah), berkejasama dengan Kedubes Palestina pada Ramadhan ini.
Syaikh Mustafa Tawil menjelaskan kondisi saat ini di Masjid Al-Aqsha, pada Ramadhan kali ini Israel hanya mengizinkan kepada warga Palestina yang berusia di atas 40 tahun untuk masuk dan melakukan shalat di Masjid Al-Aqsha.
“Keberadaan Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha jangan didiamkan karena berada di bawah penjajahan Israel. Mereka melarang warga Palestina yang berumur 40 tahun ke bawah dan para pemuda-pemudi untuk masuk ke Masjid Al-Aqsha pada bulan Ramadhan ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Sementara itu di luar bulan Ramadhan, Israel melarang warga Palestina yang berusia di bawah 54 tahun untuk masuk ke Majid Al-Aqsha. Oleh sebab itu, lanjut dia, Masjid Al-Aqsha sangat membutuhkan untuk diziarahi oleh kaum Muslimin dari seluruh dunia.
“Para warga Palestina dan murobitin Al-Quds mereka ingin sekali masuk ke Masjid Al-Aqsha namun penjajah Israel terus menghalangi. Israel tidak menginginkan yang masuk ke Masjid Al-Aqsha kaum muslimin dalam jumlah yang besar,” imbuhnya.
Dia mengatakan, kunjungan ke Masjid Al-Aqsha ini sesuai dengan perintah Rasulullah Shallallahu Alahi Wassallam bahwa seorang Muslim dianjurkan untuk melakukan perjalanan ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsha. Ini termasuk Sunnah dari Nabi Muhammad untuk mengunjungi masjid tersuci ketiga bagi umat Islam dunia ini.
Hal yang diperintahkan yaitu melakukan shalat di dalam Masjid Al-Aqsha, menziarahinya. Jika ada yang ingin tinggal di dalam Masjid Al-Aqsha dan lingkungan Baitul Maqdis atau Kota Al-Quds itu sangat memungkinkan.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Ziarahnya kaum muslimin itu adalah bentuk bantuan kepada warga Palestina di Al-Quds. Ini akan menghidupkan perekonomian di Baitul Maqdis. Sehingga mereka bisa hidup dengan kemuliaan dan harga diri yang tinggi dibandingkan di bawah penjajahan Israel,” tegasnya.
Bantuan Rakyat Indonesia
Syaikh Mustafa Tawil juga menyerukan Rakyat Indonesia dapat memberikan bantuan kepada kaum Muslimin yang ada di Baitul Maqdis dan membantu para murobitin (kelompok penjaga) di Masjid Al-Aqsha.
“Perlu diketahui bahwa kami warga Palestina secara umum dan warga Al-Quds secara khusus kami benar-benar di bawah penjajahan Israel dan banyak warga Palestina berada di penjara-penjara Israel. Kami membutuhkan bantuan dan dukungan saudara-saudara kami di Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji menjelaskan kegiatan utama yang dilakukan dalam kunjungan Imaam Masjid Al-Aqsha ke Indonesia yang digelar selama 16 hari (6-22 Juni 2017) ini adalah Shalat Tarawih bersama umat Islam Indonesia, ceramah Ramadhan, bersilaturahim dengan para tokoh pimpinan pemerintahan (gubernur, walikota, bupati) dan ulama, serta penggalangan dana bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
“Safari Ramadhan ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran spiritual umat Islam Indonesia dan membangkitkan solidaritas untuk Al-Aqsha dan Palestina yang berlandaskan semangat ukhuwah Islamiyah. Ceramah yang disampaikan beliau (Syaikh Mustafa) difokuskan pada esensi Islam Rahmatan Lil Alamiin, urgensi Masjid Al-Aqsha untuk umat Islam dan keutamaan Al-Quran,” kata Agus saat menyambut dan mendampingi Syaikh Mustafa. (L/R02/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel