Paris, 18 Rabi’ul Awwal 1436/9 Januari 2015 (MINA) – Sejumlah imam terkemuka di Perancis dan Vatikan bersama-sama mengeluarkan deklarasi mengutuk serangan teroris baru-baru ini di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris.
Dalam pernyataannya, pemimpin Muslim, termasuk kepala Masjid di Paris, dan Paus dari Vatikan mengatakan pada hari Kamis, kurangnya kebebasan berekspresi akan membuat dunia menjadi tempat yang berbahaya. Mereka juga mendesak media untuk menghormati agama.
“Mengingat dampak dari media, mengundang para pemimpin media untuk menyajikan informasi yang menghargai agama, pengikut dan praktek mereka sehingga mendorong budaya pertemuan,” demikian laporan Press Tv dikutip Kantor Berita MINA, Jumat.
Para pemimpin agama mencatat, dialog antar umat beragama adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan prasangka.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Pada Rabu, orang-orang bersenjata bertopeng menyerbu ke dalam kantor pusat majalah mingguan tersebut, hingga menembak mati belasan orang.
Pihak berwenang telah meningkatkan status siaga ke level tertinggi setelah serangan pertama di ibukota, meluncurkan pemburuan besar-besaran untuk tersangka yang terlibat dalam penembakan mematikan.
Insiden tersebut dikhawatirkan akan menyulut sentimen anti-Muslim di Perancis. Para pejabat polisi mengatakan mereka telah mencatat beberapa serangan terhadap masjid sejak serangan Rabu.
Perancis pada Kamis menetapkan hari berkabung nasional. Banyak dari Perancis menghentikan aktivitas selama satu menit untuk mengheningkan cipta dan mengibarkan bendera setengah tiang. Lampu menara Eiffel juga sempat dimatikan untuk menghormati kepada para korban serangan. (T/P002/R11)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)