Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam Yakhsyallah: Ada Lima Prinsip Kerja Seorang Muslim

Rendi Setiawan - Senin, 25 April 2016 - 16:07 WIB

Senin, 25 April 2016 - 16:07 WIB

560 Views

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (MINA)

Jakarta, 16 Rajab 1437/25 April 2016 (MINA) – Seorang Muslim yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya memiliki lima prinsip kerja menurut Al-Quran.

Hal ini disampaikan Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur kepada segenap jajaran redaksi kantor berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta pada Senin (25/4).

“Dalam hal beramal, seorang Muslim juga memiliki prinsip. Sebagian ulama termasuk Imam Al-Ghazali membagi prinsip kerja seorang Muslim menjadi lima, prinsip yang pertama adalah semua pekerjaan harus dilakukan dengan ikhlas,” kata Yakhsyallah saat mengunjungi Kantor Pusat Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Senin.

Menurut Yakhsyallah, ikhlas adalah tidak mencampuradukkan antara hak yang seharusnya diberikan hanya kepada Allah dengan yang lain. Apabila seseorang berharap kepada Allah dan berharap kepada manusia, maka hasilnya nihil.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Menurutnya, mencampurkan keikhlasan dengan berharap kepada makhluk, itulah yang disebut dengan orang-orang munafik. Sementara seseorang yang berharap hanya kepada Allah dan tidak mengharap kepada selainnya, maka inilah orang Muslim yang sesungguhnya, dan hasil kerjanya akan dihargai dan diberi balasan oleh Allah.

“Sementara orang-orang yang berharap bukan kepada Allah, tetapi justru berharap kepada manusia, inilah amalan yang sering dilakukan oleh orang-orang kafir,” tegas Yakhsyallah.

Kemudian prinsip kerja seorang Muslim yang kedua, kata Yakhsyallah, adalah seseorang yakin bahwa apa yang dikerjakannya diketahui oleh Allah dan Rasul-Nya, sehingga dengan tekad dan kesungguhannya, ia akan berusaha semaksimal mungkin bekerja untuk memperoleh keridhoan Allah Ta’ala.

“Seseorang yang bekerja sembarangan, berarti dia tidak menghargai Allah dan Rasul-Nya,” katanya.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Lebih lanjut, ia mengatakan, adapun prinsip kerja seorang Muslim yang ketiga, orang tersebut adalah orang yang ahli di bidangnya, ia harus bersikap profesional sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Israa ayat 84.

“Kalau bekerja tidak sesuai bidangnya, maka semua akan berantakan, dan justru akan menghilangkan kecintaan dan kesenangannya dalam bekerja. Namun, ketika seseorang bekerja di bidangnya, ia akan merasa senang dan menjadi washilah untuk memperoleh sesuatu yang berguna, dan hal ini diharapkan akan menghasilkan para pekerja Muslim yang professional,” paparnya.

Lebih lanjut, menurutnya, benci terhadap orang yang menganggur termasuk dari prinsip kerja seorang Muslim. Sehingga dalam hal ini, kata Yakhsyallah, seorang Muslim harus menyelesaikan pekerjaannya dengan tuntas, tidak setengah-setengah.

Dan yang terakhir, kata Yakhsyallah, bahwa semua pekerjaan yang dilakukan seorang Muslim dikembalikan kepada Allah Ta’ala. Sekecil apapun pekerjaan itu, jika dikembalikan kepada Allah, maka Allah akan menghargai pekerjaannya. (L/P011/P001)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Tausiyah
Indonesia
Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. Photo By : Hadis/MINA
Breaking News