Demak, MINA – Pembina jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah, Imam KH. Drs. Yakhsyallah Mansur MA melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah di Desa Kalitengah, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Sabtu (18/5).
Peletakan batu pertama tersebut oleh Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tersebut menandai dimulainya pembangunan gedung baru yang nantinya akan dinamai Gedung KHAFAS.
Penamaan KHAFAS sebagai penghormatan kepada pendiri pondok pesantren Shuffah Hizbullah, yakni KH. Abdullah Fadlil Ali Siradj atau yang akrab disapa Ustadz KHAFAS.
Imam Yakhsyallah dalam sambutannya mengatakan, kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Mranggen, terus meningkat.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
“Kepercayaan itu agar dibarengi dengan komitmen untuk memberikan mutu pendidikan yang baik dan meningkatkan layanan,” katanya.
Rencananya pembangunan gedung baru yang ditaksir membutuhkan dana 10 miliar rupiah untuk dua gedung, yakni KHAFAS dan Mansur.
Dua gedung nantinya dibangun berhadap-hadapan langsung di depan masjid Shuffah Hizbullah Mranggen yang juga akan segera direnovasi.
Sementara itu, Mundzir atau pimpinan Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Mranggen, Abdullah Zaeni mengajak masyarakat umum untuk investasi akhirat dengan sadaqah jariyah melalui pembangunan gedung baru Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Mranggen.
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
“Kami menghimbau segenap ummat muslim untuk dapat ikut andil dalam pembangunan gedung Shuffah melalui sodakoh jariyahnya,” ujarnya
Bantuan dilakukan dengan mengirimkan sadaqah jariyahnya melalui nomor rekening BRI 0325-01-023609-53-8 a.n. Panitia Pembangunan Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Mranggen.
Pembangunan gedung baru nantinya diperuntukkan sebagai ruang kelas dan juga kamar untuk para santri putra (muslimin) serta dilengkapi juga ruang Auditorium sebagai ruang serbaguna.
Sementara santri putri (muslimat) saat ini sudah menempati rumah wakaf KHAFAS yang juga sudah direnovasi demi kenyamanan santri.
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan
Pesantren Shuffah Hizbullah Mranggen memiliki visi mencetak generasi Khaira Ummah berbasis Al-Quran dan As-Sunah.
Masa pendidikan santri di Shuffah Hizbullah Mranggen selama enam tahun (5 tahun belajar dan 1 tahun pengabdian).
Melalui pendidikan itu, santri diharapkan dapat menguasai pemahaman Al-Quran-Sunnah sebagai dasar rujukan penguasaan agama Islam dengan kompetensi Bahasa Arab untuk menyiapkan Thoifah Yatafaqqohu Fiddin (kelompok yang memahami agama).
Para santri akan mendapatkan pelajaran berupa Al-Qur’an (Tahsin, Tajwid, Ghoroib, Tahfidz, Tafsir dan ‘Ulumul Qur’an), Hadits (Tahfidz dan ‘Ulumul Hadits), Qowa’idul Lughoh Al-‘Arabiyyah (Nahwu, Shorof, I’ilal dan Balaghoh), Fiqih (‘Ubudiyah, Ilmu Hadits dan Ilmul Mirats), Sejarah / Tarikh (Nabi, Sahabat, KhulafaurRasyidin dan Jama’ahMusliminHizbullah), Tauhid (Uluhiyyah, ‘Ubudiyyah dan Jama’ahImaamah), Dakwah (Ilmu Dakwah dan Ceramah), Diskusi (Dialog dan Kritik Pemikiran), Masa Bakti Ilmiyah (MBI) dan karya tulis ilmiyah. []
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta
Mi’raj News Agency (MINA)