Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbangi Konten Radikal, Kemenag Bentuk Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme

Chamid Riyadi - Selasa, 14 Juni 2016 - 21:00 WIB

Selasa, 14 Juni 2016 - 21:00 WIB

302 Views

Jakarta, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Kementerian Agama RI melalui Ditjen Bimas Islam membentuk Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme guna mengimbagi konten radikal di internet.

“Kegiatan semacam ini mestinya sudah dilakukan sejak dulu. Saat ini  sudah ribuan konten internet yang bermuatan radikalisme dan sejenisnya atau setidaknya menyebar kebencian yang berpotensi memecah umat,” kata Dirjen Bimas Islam  Machasin, sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (14/6).

Machasin mengatakan, meski terlambat, kegiatan ini penting dalam ikut berpartisipasi mencegah peredaran narkoba dan radikalisme.

“Sebab fenomena ini perlu ditanggulangi oleh Kemenag, agar ada imbangan bagi publik,” jelas Machasin,

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Menurutnya ada dua perangkat yang dibutuhkan, yaitu; pertama adalah bahan untuk mengimbangi dan kedua ada petugas yang menyebarkan via media sosial.

“Bahan penyeimbang yang dimaksud akan disediakan oleh pusat. Sementara  PIC masing-masing Kanwil seluruh Indonesia yang bertanggung jawab menyebarkannya,” ujar Machsin.

Machasin mengaku prihatin, misalnya saat tokoh sekaliber Prof. Quraish Shihab yang merupakan ahli tafsir lebih dari tiga dekade disalah-salahkan oleh sejumlah orang yang mungkin belum memahami duduk permasalahannya.

Ia menyebutkan, dunia ini menjadi jelek bukan karena banyak orang buruk, tapi karena banyak orang baik hanya diam saja sehingga ruang publik dikuasai orang tidak baik.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Pihaknya menyebutkan, selain narkoba dan radikalisme, tim juga diharapkan memerhatikan bahaya pornografi. “Pornografi membuat pikiran rusak, lawan jenis dianggap obyek bukan manusia yang perlu dihormati,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi Ditjen Bimas Islam H. A. Latief melaporkan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut arahan Menag dalam rangka menanggulangi bahaya narkoba serta penyebaran paham dan gerakan radikalisme yang kian marak.

“Selanjutnya ke depan PIC sangat diharapkan mampu mengkonter itu semua dengan cara optimalisasi media sosial,” jelas H.A. Latief.

Ia menambahkan, seluruh pembahasan koordinasi ini selanjutnya akan menjadi panduan bagi Bimas Islam untuk melakukan pendekatan agama melalui dunia maya.

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Sementara proses rekruitmen anggota tim ini sudah dilakukan pada akhir Maret lalu. Untuk menegaskan peran dan fungsi tim tersebut, Kemenag menggelar Rapat Koordinasi Nasional Tim Cyber di Jakarta. (T/P010/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Beberapa Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat, Sepekan Mendatang

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Amerika
Indonesia
Indonesia
Indonesia