Tel Aviv, MINA – Pemerintah Zionis mengiming-imingi pencari suaka asal Afrika yang mempertaruhkan nyawanya dalam perang Gaza dengan mendapatkan status penduduk tetap di Israel, demikian dilaporkan surat kabar Haaretz.
Pejabat pertahanan Israel telah mengonfirmasikan bahwa proyek tersebut terorganisasi, dengan arahan langsung penasihat hukum lembaga pertahanan.
Namun, sangat minim pencari suaka yang ikut dalam perekrutan tersebut.
Saat ini ada lebih dari 30.000 pencari suaka Afrika yang tinggal di Israel, kebanyakan dari mereka adalah pemuda.
Baca Juga: Serangan Hebron dan Ariel: Pejuang Palestina Lawan Pendudukan Israel
Setelah serangan 7 Oktober, banyak pencari suaka yang menjadi sukarelawan untuk pekerjaan pertanian dan pusat komando sipil.
Otoritas pertahanan melihat bahwa mereka dapat memanfaatkan keinginan pencari suaka untuk mendapatkan status permanen di Israel sebagai bujukan.
Sumber militer telah mengonfirmasi kepada Haaretz bahwa lembaga pertahanan telah memanfaatkan pencari suaka dalam berbagai operasi.
Sumber-sumber juga mengungkapkan bahwa ada beberapa permintaan dari para pencari suaka yang membantu operasi militer Israel di Gaza, tetapi tidak ada yang dikabulkan. Pada saat yang sama, lembaga pertahanan mencoba untuk mengangkat derajat mereka yang berkontribusi terhadap perang.
Baca Juga: Kelaparan Mencekam di Gaza: Ibu dan Anak Cari Makan di Tumpukan Sampah
Di masa lalu, Israel telah memberikan insentif untuk dinas militer bagi para pencari suaka dengan menawarkan kewarganegaraan kepada orang-orang yang anak-anaknya bergabung dengan perang Israel di Gaza.
Pada bulan Januari tahun ini, orangtua dari seorang prajurit cadangan Filipina-Israel yang tewas di Gaza diberikan kewarganegaraan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Aktivis Israel Gelar Protes Tuntut Diakhirinya Genosida di Gaza