Jakarta, 4 Rabi’ul Awwal 1437/15 Desember 2015 (MINA) – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada diperingkat ke-110 dari 188 negara menurut laporan United Nation Developent Programme (UNDP) di Jakarta hari ini.
Nilai IPM Indonesia pada tahun 2014 mencapai 0,684 berdasarkan beberapa indikator, yaitu angka harapan hidup, harapan tahun bersekolah, dan pendapatan nasional bruto. Peringkat tersebut menunjukkan bahwa IPM Indonesia berada ditingkat medium atau menengah.
IPM merupakan suatu indeks komposit yang berfokus pada tiga matra dasar pembangunan manusia. Yaitu, menjalani hidup yang panjang dan sehat (diukur dari usia harapan hidup), kemampuan untuk menuntut ilmu (diukur dari rata-rata tahun persekolah), dan kemampuan mencapai standar hidup layak. (diukur dari pendapatan nasional bruto per kapita).
Menurut UNDP, IPM Indonesia tahun 1980 hanya 0,474. Namun dalam rentang tahun 1980-2014 IPM Indonesia cenderung mengalami kenaikan sebesar 44,3 persen
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Meski masih di bawah peringkat Malaysia (ke-62) dan Thailand (ke-93). Indonesia sebagai negara berkembang terus berusaha meningkatkan IPM-nya melalui tiga sektor. Yaitu, pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.
Di bidang pendidikan, pemerintah telah menganggarkan 20 persen dari APBN. Selain itu, Indonesia juga mencanangkan program wajib belajar 12 tahun agar kualitas sumber daya manusia semakin meningkat.
Sedangkan di bidang kesehatan, Indonesia sudah memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Lalu, dalam hal pendapatan, Upah Minimum Regional (UMR) untuk para buruh mulai ditingkatkan yang tentunya juga akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan mereka.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“UNDP sangat optimis bahwa Indonesia dapat terus meningkatkan IPM-nya,” ujar Christope Baheut, Direktur UNDP Indonesia.
Kaitan dengan Kemiskinan
“Jika, IPM meningkat maka kemiskinan menurun,” kata Harry Seldadyo Gunardi, analis senior untuk pembangunan manusia UNDP Indonesia saat ditemui Miraj Islamic News Agency (MINA) dalam konferensi pers di kantor UNDP.
Namun, menurut Survei Badan Pusat statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2015 mencapai 28,59 juta jiwa (11,22 persen). Bertambah 0,86 juta jiwa dibanding dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta jiwa (10,96 persen).
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Hal ini tentu sangat berbanding terbalik dengan IPM Indonesia yang menurut UNDP dikatakan telah meningkat.
Lebih dari setengah penduduk miskin dunia, hidup di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, UNDP dibawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mempunyai target utama untuk memberantas kemiskinan.
Saat ini angka harapan hidup di Indonesia mencapai 68,9 dengan pendapatan nasional bruto sebesar 9,788.
Sedangkan peringkat pertama IDM tertinggi diraih oleh Norwegia. Disusul oleh Australia, Swiss, Denmark, dan Belanda. (L/M02/R02)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)