New Delhi, MINA – Pejabat Kementerian Dalam Negeri India mengatakan, negaranya akan mendeportasi 23 warga Rohingnya sebagai migran ilegal.
Sejumlah 23 orang itu saat ini menunggu deportasi, bagian dari kelompok 32 orang yang memasuki India secara ilegal pada 2012 dan ditangkap, kata pejabat. Indian express melaporkan.
Rencana ini telah disampaikan ke pemerintah Myanmar melalui Kementerian Luar Negeri (MEA) dan tanggapan mereka masih ditunggu.
Pejabat itu mengatakan bahwa sementara dua dari mereka, yang dilaporkan orang Hindu, dideportasi awal tahun ini, dan tujuh orang Rohingya lainnya dikirim kembali awal bulan ini.
Baca Juga: Ribuan Warga di London Pawai Sambut Gencatan Senjata di Gaza
Semua dari mereka dihukum karena melanggar paspor dan telah menyelesaikan hukuman penjara mereka.
Direktur Jenderal Polisi Perbatasan Assam, Bhaskar J Mahanta mengatakan, “Kami terus mengirim orang dari berbagai negara. Ini adalah hal biasa.
Dia mengatakan, Mahkamah Agung telah menolak untuk campur tangan dalam masalah ini, ketika tujuh orang Rohingya dideportasi awal bulan ini.
Ada lebih dari 900 tahanan pendatang ilegal yang ditempatkan di enam kamp tahanan di Assam.
Baca Juga: PBB Siapkan Aturan Pengiriman Bantuan ke Gaza
Ada juga beberapa yang menerima bahwa mereka adalah orang asing dan memiliki alamat di negara asal mereka, tetapi dihukum karena overstay secara ilegal, melakukan pelanggaran paspor. Sebagian besar dari Bangladesh, pejabat menambahkan.
India telah mengambil sikap keras pada deportasi migran ilegal dan mengatakan prinsip non-refoulement tidak berlaku untuk Rohingya, karena mereka tidak mengambil suaka di India atau mengajukan untuk itu.
Baru-baru ini, Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh membenarkan tindakan terhadap Rohingya dan mengatakan mereka tidak dapat disebut pengungsi karena mereka memasuki India secara ilegal.
Keputusan India itu mendapat kritik dari kelompok Hak Asasi Manusia internasional, karena akan menempatkan mereka pada risiko buruk trerhadap penyiksaan dan penganiayaan.
Baca Juga: Mahkamah Agung: TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari
Menurut MHA, ada hampir 14.000 orang Rohingya yang saat ini terdaftar di UNHCR dan tinggal di India. Sebagian besar di Jammu, Hyderabad, Haryana, UP, Delhi-NCR, dan Rajasthan. (T/RS2/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kebakaran Kembali Landa AS, Kali Ini Akibat Ledakan Pabrik Baterai di California