India Memilih Presiden Baru

New Delhi, MINA – India memilih presiden baru, jabatan konstitusional tertinggi di negara itu, pada hari Senin (18/7), karena masa jabatan Presiden Ram Nath Kovind akan berakhir pada 24 Juli.

Hasil pemilihan akan diumumkan pada hari Kamis (21/7).

Calon-calon yang ikut maju dalam pemilihan tersebut, adalah sSeorang wanita suku, Draupadi Murmu, dengan dukungan dari Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang berkuasa, yang juga termasuk nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP), dan politisi senior Yashwant Sinha, Anadolu melaporkan.

Berbeda dengan perdana menteri yang dipilih langsung oleh rakyat sebagai anggota parlemen, presiden di India dipilih secara tidak langsung oleh sebuah lembaga pemilihan yang terdiri dari 776 anggota dari kedua majelis parlemen dan 4.033 anggota dari 28 majelis provinsi yang dikelola secara terpusat.

Nilai suara yang diberikan oleh anggota terpilih dari dewan legislatif provinsi ditentukan oleh populasi provinsi tertentu.

Demikian pula, nilai suara seorang anggota parlemen dihitung dengan membagi nilai total suara semua legislatif provinsi dengan jumlah anggota parlemen. Dengan demikian, anggota majelis dari negara-negara bagian yang lebih kecil memiliki nilai suara yang lebih rendah dan mereka yang memiliki populasi lebih tinggi memiliki nilai yang lebih besar.

Oleh karena itu, 4.896 anggota parlemen dan legislatif negara bagian terpilih dengan total nilai suara 1,086 juta akan memilih presiden berikutnya. Kandidat yang menang harus melewati ambang 543.216 suara.

Kandidat aliansi yang berkuasa, Murmu, yang berasal dari negara bagian Odisha timur memulai karirnya sebagai guru sebelum bergabung dengan politik. Dia juga seorang legislator BJP. Wanita berusia 64 tahun itu di masa lalu juga menjabat sebagai wakil presiden sayap suku partai yang berkuasa.

Kontestasi melawan Murmu adalah Yashwant Sinha, seorang politisi senior India, yang pernah mengepalai kementerian keuangan dan luar negeri.

Sinha, 84, yang juga pernah menjadi anggota BJP yang berkuasa di India dan menteri luar negeri negara itu dari 2002-2004, telah menjadi kritikus kuat terhadap Perdana Menteri Narendra Modi dan kebijakannya. Dia baru-baru ini bergabung dengan oposisi Trinamool Congress (TMC) yang memerintah negara bagian Benggala Barat.

Sebelumnya Sinha juga menjadi menteri keuangan India dua kali dari 1990-1991 dan kemudian dari 1998-2002. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)