Delhi, MINA – Media India Caravan mengatakan, Kementerian Informasi negara itu mengirimkan perintah resmi yang meminta mereka dalam waktu 24 jam menghapus sebuah laporan penyiksaan dan pembunuhan warga sipil di Kashmir yang melibatkan tentara India.
Pekan lalu, majalah tersebut menerbitkan laporan mengenai kematian tiga warga sipil Kashmir oleh tentara pada bulan Desember, setelah serangan mematikan oleh kelompok bersenjata yang menyebabkan tiga tentara India tewas.
“Isi perintah tersebut bersifat rahasia,” kata majalah Caravan dalam unggahannya di X pada Selasa (13/2), sambil menambahkan, “Kami akan menentang perintah ini.”
Banyak dari mereka yang ditangkap oleh tentara mengungkapkan pengalamannya. Beberapa di antaranya mengatakan bahwa mereka disiksa ketika ditangkap, yang diperkuat dengan rekaman beberapa orang yang dianiaya secara fisik oleh pasukan keamanan.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Kelompok hak asasi manusia sering menyatakan bahwa pembatasan terhadap pers cukup umum terjadi di India, khususnya di Kashmir.
Prateek Waghre dari Internet Freedom Foundation, sebuah kelompok hak digital lokal, mengatakan, “Perintah tersebut mencerminkan meningkatnya pembatasan yang diberlakukan India”. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris