Bogor, MINA – Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin negara G20 untuk bersama-sama melawan virus corona (Covid-19), yakni dengan menemukan obat anti virus.
“Untuk itu, G20 harus aktif memimpin upaya menemukan anti-virus dan obat Covid-19, tentunya bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” kata Presiden saat berbicara pada forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3) malam.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz sebagai Presidensi G20 tahun ini, memimpin KTT yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis pukul 15.00 waktu Arab Saudi atau pukul 19.00 WIB.
Sebanyak 20 negara anggota G20, 7 negara undangan, 9 organisasi internasional, dan 2 organisasi regional mengikuti KTT Luar Biasa G20 tersebut.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Hingga saat ini belum temukan vaksin anti virus yang benar-benar mampu menyembuhkan pasien dari Covid-19. Di Indonesia sendiri telah menyediakan 3 juta unit obat klorokuin yang dapat digunakan untuk penanganan pasien positif virus corona.
Meski demikian, klorokuin bukan obat utama, tetapi obat lapisan kedua, karena obat covid-19 belum ditemukan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mendorong negara anggota G20 untuk bekerja sama dan mensinkronkan kebijakan dan instrumen ekonomi untuk melawan keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari Covid-19.
“Kita harus mencegah resesi ekonomi global, melalui kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi, serta memperluas dan memperkuat jaring pengaman sosial terutama bagi UMKM,” ujar Presiden.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Lebih lanjut, Presiden juga mendorong G20 untuk menjaga stabilitas sektor keuangan, termasuk menjaga ketersediaan likuiditas dan memberikan relaksasi dan dukungan bagi dunia usaha yang terpukul akibat Covid-19.
“Dengan gejolak keuangan global yang tinggi, dukungan foreign exchange sangat penting,” kata Presiden. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi