Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INDONESIA AKAN JADI KIBLAT STUDI ISLAM INTERNASIONAL

IT MINA - Rabu, 30 September 2015 - 19:20 WIB

Rabu, 30 September 2015 - 19:20 WIB

407 Views

Foto: NU
Foto: <a href=

NU" width="300" height="210" /> Foto: NU

Jakarta, 17 Dzulhijjah 1436/30 September 2015 (MINA) – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Kamarudin Amin, merasa optimis dan berkeyakinan bahwa Indonesia akan menjadi pusat studi Islam Internasional.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Orasi Ilmiah pada acara Wisuda IV Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta yang digelar di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (29/9).

“Indonesia akan menjadi destinasi studi Islam internasional, hal ini bukan tanpa alasan, tapi karena berbagai alasan, mulai dari Indonesia adalah negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia,” katanya. Sebagaimana dilaporkan lama resmi Nadhatul Ulama yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Selain itu, kata dia, di dunia ini tidak ada lembaga pendidikan Islam yang jumlahnya  lebih besar dibanding Indonesia.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Hal ini bisa dilihat dari jumlah pesantren di Indonesia yang hampir mencapai 30.000, ditambah dengan madrasah yang berjumlah hampir 70.000, dan Perguruan Tinggi Islam sebanyak 683 unit,” kata Amin.

Menurutnya, potensi lain yang bisa dijadikan sebagai indikator Indonesia bisa menjadi kiblat studi internasional adalah dilihat dari infrastruktur sosial yang terwujud dalam bentuk ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), dan ormas Islam lain yang berhaluan moderat.

ia menambahkan, ormas-ormas Islam ini berhasil mewujudkan keharmonisan antara Islam dan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“kekhasan inilah yang tidak ditemukan di negara-negara muslim di dunia,” ujar Kamaruddin.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Pascasarjana Islam Nusantara

Salah satu langkah STAINU Jakarta dalam mewujudkan peradaban dunia yang damai, toleran, dan moderat adalah dengan membuka program studi Kajian Islam Nusantara di tingkat Program Pascasarjana (S2) seperti yang dicita-citakan oleh Nahdlatul Ulama.

Khazanah Islam Nusantara yang banyak memiliki kekhasan, selama ini telah banyak diteliti oleh para ilmuwan internasional. Sehingga STAINU Jakarta dinilai tepat dalam memunculkan lebih banyak lagi khazanah-khazanah Islam Nusantara melalui berbagai penelitian ilmiah dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat studi Islam dunia.

Dalam Wisuda Ke-4 ini, Pascasarjana Program Magister Islam Nusantara STAINU Jakarta telah mencetak lulusan sebanyak 45 orang. Mereka merupakan lulusan pertama dari program pascasarjana ini. (T/P010/P2)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia