Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Akan Paparkan Pemberantasan Kemiskinan Ekstem di ASCC, di Bali

kurnia - Ahad, 7 Mei 2023 - 17:59 WIB

Ahad, 7 Mei 2023 - 17:59 WIB

6 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Indonesia akan memimpin Sidang ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) di Bali Senin (8/5),  sebelum digelarnya KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo pada Selasa 9 Mei.

Indonesia akan berbagi tips memberantas kemiskinan ekstem dengan para negara-negara ASEAN. Isu pemberantasan kemiskinan ini menjadi topik utama di acara ASEAN ASCC Knowledge Forum,” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di sela acara ASCC Knowledge Forum di Bali, Ahad (7/5).

Ia juga mengatakan, ASCC adalah salah satu pilar utama ASEAN yang fokus di bidang sosial. Sidang ASCC bisa menghasilkan rekomendasi untuk KTT di Labuan Bajo, terutama dalam memberantas kemiskinan ekstem.

“Pak Presiden memerintahkan terutama di Kemenko PMK menjadikan tahun 2024 itu Indonesia bebas kemiskinan ekstem atau nol persen. Walaupun di dalam norma dari SDGS (Sustainable Development Goals) itu kemiskinan ekstem global diharapkan selesai tahun 2030, Indonesia sedang berupaya mengakhiri enam tahun sebelum 2030,” kata Muhadjir.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini

Per-September, 2022, tingkat kemiskinan ekstem di Indonesia adalah sekitar 1,74 persen. Contoh dua program Indonesia dalam memberantas kemiskinan ekstem adalah mengakhiri stunting dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan daerah.

Menko Muhadjir mengatakan, pemerintah tak hanya membangun infrastruktur besar.

“Sebetulnya pembangunan infrastruktur tak hanya program infrastruktur besar,  justru pemerintah punya concern sangat tinggi terhadap upaya membangun infrakstruktur yang dibutuhkan masyarakat bawah,” imbuhnya.

“Jaringan transportasi di tingkat paling bawah, kemudian pengadaan air minum, pengadaan air bersih, sanitasi, kemudian diperkuat dengan pembangunan posyandu dan puskesmas yang representatif,” jelas Muhadjir.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Ada kemungkinan angka nol persen tidak sepenuhnya tercapai, namun Muhadjir menarget bahwa jumlah kemiskinan ekstem akan mendekati nol. Angka nol persen dinilai sulit dicapai karena ada daerah-daerah yang tidak bisa dijangkau kebijakan yang dirancang saat ini, contohnya daerah yang berkonflik.

“Kalau seandainya tidak nol, itu mendekati nol,” tegas Muhadjir Effendy.

Masih terkait kemiskinan,  tuturnya, mayoritas buruh di Indonesia masuk ke dalam generasi sandwich (sandwichgeneration). (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

Rekomendasi untuk Anda

Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia