Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia dan Belanda berkolaborasi untuk memperkuat kapasitas perempuan dalam perdamaian dan keamanan, melalui program pelatihan bagi peacekeepers (penjaga perdamaian) dan mediator.
Kolaborasi tersebut merupakan perjanjian kerja sama bilateral kedua negara dalam bentuk Letter of Intent (LoI) on Women, Peace, and Security dan Nota Kesepahaman terkait Kerja Sama Pelatihan Diplomat yang ditandatangani Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi dan Menlu Belanda Stephanus Abraham (Stef) Blok pada Senin (9/3) malam di Jakarta.
“LoI on Women, Peace, and Security merupakan bentuk kolaborasi kedua negara untuk memperkuat kapasitas perempuan dalam perdamaian dan keamanan, melalui program pelatihan bagi peacekeepers dan mediator,” ujar Retno.
Pada kesempatan itu, Menlu RI dan Menlu Belanda juga melakukan pertemuan bilateral serta membahas mengenai kerjasama ekonomi, terutama rencana investasi pabrik FrieslandCampina di Indonesia.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Retno menyampaikan, Pemerintah Indonesia menyambut baik berbagai investasi baru yang akan dilakukan oleh Perusahaan Belanda di Indonesia, termasuk perluasan investasi pabrik susu FrieslandCampina senilai 300 juta dolar AS.
Selain itu, keduanya juga membahas persiapan terakhir pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Raja Willem-Alexander dari Belanda yang akan dijadwalkan pada Selasa (10/3).
Raja Belanda, Willem Alexander dan Ratu Belanda, Maxima Zorreguieta Cerruti sudah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (9/3).
Ketibaanya di Bandara Halim Perdanakusuma disambut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menlu RI. (R/RE1/RS3)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Mi’raj News Agency (MINA)