Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Belum Miliki Fasilitas Pengembangan Obat Tradisional Berstandar

Risma Tri Utami - Kamis, 8 Maret 2018 - 14:14 WIB

Kamis, 8 Maret 2018 - 14:14 WIB

241 Views ㅤ

Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Agus Haryono. (Foto: Risma MINA)

lipi/">Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Agus Haryono. (Foto: Risma MINA)

 

Serpong, MINA – Indonesia memiliki 1.247 industri dan usaha obat tradisional, 10 diantaranya termasuk perusahaan industri obat tradisional skala besar. Namun, Indonesia belum memiliki fasilitas pengembangan obat tradisional dengan standard cara pembuatan obat tradisional yang baik, sehingga mengalami kesulitan dalam membuat produk berstandar baik pula.

Hal tersebut dikatakan lipi/">Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Agus Haryono dalam sambutannya pada acara ‘Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik)’ di Serpong, Kamis (8/3).

“Kami akan membangun Fasilitas Pengembangan Obat Tradisional dengan Standard Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), dan ini diharapkan dapat menjadi percontohan laboratorium CPOTB dalam rangka memfasilitasi industri kecil dan menengah guna mempercepat pengembangan produk obat tradisional di tanah air,” kata Agus.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Saat ini, satuan kerjanya sangat fokus dalam pengembangan obat tradisonal. “Dari kegiatan penelitan yang kami lakukan, telah banyak ditemukan senyawa-senyawa baru dari ekstrak tanaman asli Indonesia yang berpotensi sebagai anti kanker, anti diabet, anti malaria, serta antioksidan,” terang Agus.

Agus juga mengungkapkan, pembangunan fasilitas riset ini akan dapat lebih memfokuskan penelitian dan memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk penelitian terkait obat tradisional.

“Harapan kami melalui fasilitas riset pengembangan obat tradisional dengan standard CPOTB, hasil-hasil penelitian kami bisa lebih berkualitas dan mudah diterima oleh industri,” tutup Agus. (L/R09/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

Halal
Indonesia
Breaking News
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia