Indonesia Darurat Sampah Laut

RI Siti Nurbaya dan Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan resmikan pembukaan Workshop Pengelolaan di Pantai dan Laut pada hari Senin (27/2) di Hotel Borobudur, Jakarta. (Foto: Rifa Arifin/MINA)

 

Jakarta, 29 Jumadil Awwal 1438/27 Februari 2017 (MINA) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengatakan, Indonesia sudah .

Menurutnya, isu sampah laut ini adalah tanggung jawab bersama, pemerintah, akademisi, elemen-elemen masyarakat dan komunitas sosial.

“Kondisi sampah laut sudah darurat, terlebih melihat kaitannya sangat krusial dengan program pemerintah untuk meningkatkan pariwisata pulau,” kata Siti dalam pembukaan Workshop Pengelolaan Sampah di Pantai dan Laut pada hari Senin (27/2) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Ia mengungkapkan, Indonesia menempati urutan ketiga se-Asia Tenggara yang lamban mereklamasi sampah laut setelah Filipina dan Vietnam.

Setap tahunnya sampah laut meningkat 5.000 meter kubik, 80% sampah laut berasal dari darat, sampah plastik, botol-botol, limbah, sampah alat-alat pelayaran dan lainnya.

Di Bali sebanyak 65.000 ton sampah setiap harinya tersaring di sungai dan laut yang notabene jenisnya sampah informal berasal dari daratan.

Turut hadir di acara ini Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Duta Besar Jepang, Korea Selatan, India dan Denmark. Hadir pula 200 pejabat daerah bupati dan walikota se-Indonesia.

Workhsop ini adalah bagian program Kementerian Lingkungan Hidup sebagai tindak kepedulian sampah seiring belum lamanya diperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada setiap tanggal 21 Februari. (L/RA1/RI-1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.