New York, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menegaskan pentingnya genjatan senjata permanen dalam perang di Gaza agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan dapat di berikan.
“Indonesia sambut jeda kemanusiaan. Namun hal ini tidak cukup. Yang diperlukan adalah sebuah gencatan senjata yang permanen,” kata Retno dalam pernyataan di sesi khusus Sidang Majelis Umum PBB terkait krisis Gaza di New York, Amerika Serikat, Selasa (28/11).
Jeda kemanusiaan di Gaza telah disepakati selama empat hari sejak Jumat (24/11) kemudian diperpanjang selama dua hari dengan kesepakatan pertukaran tawanan dan masuknya truk bermuatan bantuan kemanusiaan di wilayah kantong tersebut.
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno juga menekankan, pentingnya memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Bantuan kemanusiaan yang massif diperlukan di Gaza dan kita perlu meningkatkan bantuan kemanusiaan. Negara dunia harus membantu UNRWA dan lembaga kemanusiaan lainnya agar dapat membantu 1.7 juta pengungsi di Gaza,” tegasnya.
Indonesia sejauh ini telah mengirim dua tahap bantuan kemanusiaan ke Gaza dan berkomitmen untuk meningkatkan bantuan, termasuk kesiapan mengirimkan kapal rumah sakit.
Menlu RI juga menyampaikan tentang pentingnya rasa keadilan terhadap kemanusiaan di Gaza.
“Saya ingatkan bahwa dalam perang ada aturan dan batasannya. Kedua hal ini tidak kita lihat di Gaza. Serangan terhadap berbagai fasilitas sipil bukan hal yang normal, saya sempat ulangi, bukan hal yang normal. Apa yang terjadi di Gaza jelas-jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” ujarnya. (R/RE1/P2)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj News Agency (MINA)