Nairobi, MINA – Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kenya, Witjaksono Adji menekankan pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia–Kenya saat menghadiri sidang National Governing Council (NGC) Kenya National Chamber of Commerce and Industry (KNCCI) di Kenyatta International Convention Centre (KICC), Nairobi, atas undangan pribadi Presiden KNCCI, Dr. Erick Rutto.
Acara tahunan tersebut menjadi wadah konsolidasi agenda nasional KNCCI sekaligus mendorong kolaborasi dunia usaha. Turut hadir Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Kenya, Lee Kinyanjui, bersama jajaran pimpinan KNCCI, perwakilan pemerintah daerah tingkat county, serta pelaku usaha lintas sektoral.
Sejak tiba di KICC, Dubes Witjak mendapat sambutan hangat dari komunitas bisnis Kenya, mencerminkan antusiasme tinggi untuk memperluas peluang kemitraan dengan Indonesia.
Sebelum menyampaikan sambutan, KBRI Nairobi menayangkan video profil Indonesia yang menampilkan capaian strategis pembangunan, seperti Kereta Cepat Whoosh, aktivitas pelabuhan dan galangan kapal, industri manufaktur, energi, hingga pendidikan tinggi.
Baca Juga: Pertama Sejak 2017, Ribuan Siswa Rohingya Ikut Ujian Bersejarah di Kamp Bangladesh
Dalam sambutannya, Dubes Witjak menekankan transformasi ekonomi Indonesia melalui hilirisasi industri, peningkatan ekspor, alih teknologi, serta penguatan pembangunan manusia. Ia juga menegaskan kembali semangat Konferensi Asia Afrika 1955 yang menekankan kesetaraan, solidaritas, dan kesejahteraan antarnegara berkembang.
Lebih jauh, Dubes RI mendorong revitalisasi kerja sama kelembagaan antara KNCCI dan KADIN Indonesia yang telah diikat melalui Nota Kesepahaman 2022. Ia juga mengundang delegasi KNCCI hadir pada Trade Expo Indonesia yang digelar tiap Oktober, serta mempromosikan Indonesia Nairobi Expo (IndoNEX) yang dijadwalkan berlangsung 6–7 November 2025.
Presiden KNCCI, Dr. Erick Rutto, menyambut positif ajakan tersebut. Ia menyampaikan komitmen organisasinya untuk memperluas peran KNCCI melalui pembukaan perwakilan dagang di Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat, serta rencana misi dagang ke Indonesia.
Sementara itu, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Kenya, Lee Kinyanjui, menekankan pentingnya kolaborasi praktis dalam mendukung industrialisasi dan penguatan akses pembiayaan bagi pelaku usaha.
Baca Juga: Pemimpin Dunia Kecam Israel Usai Pengepungan Armada Global Sumud Flotilla
Ia menilai teknologi Indonesia relevan dan mudah diaplikasikan di Kenya, sehingga berpotensi besar memperkuat daya saing ekspor serta ketahanan ekonomi nasional Kenya.
Ke depan, KBRI Nairobi akan terus memperkuat citra Indonesia sebagai negara maju dan modern yang mampu memberi solusi bagi pembangunan Afrika. Langkah ini tidak hanya memperkenalkan produk ekspor unggulan Indonesia, tetapi juga membuka peluang investasi dua arah sesuai dengan visi Bandung Spirit.
Kenya memegang peran penting dalam strategi diplomasi ekonomi Indonesia di Afrika. Dengan posisi geografis yang strategis dan keberadaan Pelabuhan Mombasa, Kenya menjadi pintu masuk utama pasar Afrika Timur.
Sebagai anggota East African Community (EAC) dan Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA), Kenya menawarkan akses ke lebih dari 890 juta penduduk dari 32 negara di kawasan yang tengah tumbuh pesat dengan populasi muda yang dominan. []
Baca Juga: 23 Kapal Global Sumud Flotilla Masih Berlanjut Berlayar Menuju Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)